Yogyakarta (MAN 1 YK)-‘Klitih’ dan tawuran antar pelajar yang kerap terjadi, penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, terutama kaum pelajar menjadi tantangan tersendiri, Bahkan Predikat Yogyakarta menjadi Kota Pendidik pun dipertaruhkan.
Hal tersebut mengajak semua elemen masyarakat untuk turun tangan dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif. Seperti yang diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Kota Yogyakarta Drs.H.Sigit Warsita, MA. dalam Dialog Interaktif Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi), di Aula lantai 2, MAN 1 Yogyakarta, Rabu(29/8).
Lanjut Sigit, Kota Yogyakarta menjadi destinasi pendidikan, sekolah, dan kuliah bagi pelajar yang berasal dari luar Yogyakarta. Ia berharap agar usai kegiatan ini, ada tindak lanjut, dan bukan hanya sekedar obrolan biasa.
Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Yogyakarta Drs.H.Haryadi Suyuti dan empat narasumber yaitu Kepala Kanwil Kemenag DIY Drs. H. Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, SE., M.Si., Pimpinan Pondok Pesantren Ali Maksum Dr. Hilmy Muhammad, MA, dan Anggota DPRD Komisi D Kota Yogyakarta Dwi Budi Utomo, S.Pd ., serta 150 utusan civitas akademika asal SMA, MA, SMK, dan Pondok Pesantren, serta segenap pengelola pondokan(baca:kost).
Wali Kota Yogyakarta Drs.H.Haryadi Suyuti menyatakan, terkait dengan cipta kondisi, bahwa ia dan pemerintah kota bertanggung jawab. Melalui peraturan daerah dan bersama masyarakat akan melakukan kontrol. “Saya rasa ini, membutuhkan action yang lebih kongkrit,”ujarnya.
Ia menambahkan, penghuni pondokan harus berpartisipasi aktif di kegiatan masyarakat, seperti kerja bakti dan ronda. “Kami ingin menguatkan pda pembinaan karakter,”ungkapnya.
Terangnya, pihaknya akan bersikap tegas kepada pengelola kost yang didapatkan penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas di tempat itu, bahkan akan menutup dan mencabut perijinannya.
Sementara itu, Anggota DPRD Komisi D Kota Yogyakarta Dwi Budi Utomo, S.Pd, menuturkan, ada harapan besar dalam peraturan daerah yang akan diterapkan, antara lain Yogyakarta sebagai tempat mencetak pemimpin besar yang berkarakter baik. Maka menurutnya, visi dan misi yang besar ini tidak bisa diraih kecuali semua elemen terjun langsung dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusip. (dzl)