Yogyakarta (MAN 1 Yogya) - Satu medali perak dan lima medali perunggu berhasil dibawa pulang oleh tim silat MAN 1 Yogyakarta dalam perlombaan Gelora Pencak Silat-Yogyakarta (GPS-Y). Di antaranya Griseldis Natalisya Luvabid meraih juara 3 tanding kelas G putri, Izza Muthia Azzahra juara 3 tanding kelas A putri, Fanny Fadilla Azzahra juara 3 tanding kelas I putri, U'thiya Qoulan Sadiida juara 3 tanding kelas F putri, Nur Ghulam Alim Romadhon XIIB juara 2 tanding kelas E putra, dan Daffa Hafizha Zalwa XD meraih juara 3 tanding kelas B putra. Lomba ini diadakan pada Jumat (3/10/2025) kemarin hingga Minggu (5/10/2025) dan bertempat di GOR Among Rogo.
GPS-Y adalah lomba pencak silat berskala nasional yang diikuti oleh bermacam-macam kontingen dari berbagai daerah. Diantaranya seperti KKO dari SMA 1 Lendah dan Akademi Silat Olahraga dari Jakarta. Diadakannya ajang perlombaan ini adalah sebagai ajang silaturahmi antarpesilat serta mengembangkan potensi atlet dalam event pertandingan.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., turut memberikan apresiasi atas capaian tim silat dalam ajang GPS-Y. “Prestasi ini bukan hanya tentang medali, tetapi tentang semangat juang, kerja sama tim, dan ketekunan dalam berlatih. Saya bangga melihat murid-murid MAN 1 Yogyakarta mampu bersaing di tingkat nasional dan menunjukkan karakter tangguh serta sportif. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh murid MAN 1 Yogyakarta untuk terus mengembangkan potensi diri di berbagai bidang,” ungkapnya.
Ghulam, salah satu anggota tim menuturkan bahwa pertandingan ini memiliki 2 kategori, yaitu jurus dan pertandingan. Dalam kategori pertandingan yang ia ikuti, pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak yang mana setiap babaknya terdiri dari 1 menit 30 detik bersih. Ghulam menambahkan pula bahwa pertandingan menggunakan sistem gugur sehingga pesilat yang kalah akan langsung tereliminasi.
Untuk menjadi juara tentunya tak mudah. Para peserta memiliki kendala masing-masing yang harus mereka hadapi. “Persiapannya menurut saya masih kurang karena waktu untuk anggota tim kelas 10 latihan silat di Mansa tidak begitu lama. Tapi masih bisa diatasi dengan pengalaman murid-murid yang pernah mengikuti lomba sejenis ini dan latihan mandiri,” ujar Griseldis.
Tak ketinggalan pula, Griseldis memberikan kalimat motivasi untuk teman-teman lainnya. “Jangan takut untuk mencoba. Jika kita kalah maka belajar dari kesalahan kita untuk diperbaiki,” tuturnya di akhir wawancara. (lil)