Ide Kreatif Siswa MAN 1 Yogya Raih Juara 3 Lomba Ekonomi Kreatif UGM 2017 Se-Pulau Jawa

20 Nov 2017, 00:53 MAN 1 Yogyakarta 1486

this used to be photo

Yogyakarta (MAN 1 YK)—Di era global, tantangan ekonomi semakin berat. Karena hanya ekonomi yang enovatif dan kreatiflah yang mampu survive(bertahan ) dalam menghadapi segala tantangan. Seperti Ide-ide segar, enovatif, dan kreatif Siswa MAN 1 Yogyakarta, dalam kompetisi “Economic Innovative Challenge” yang digelar oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen Universitas Gadjah Mada (IKMM UGM) tahun 2017, Sabtu(18/11).

Kompetisi yang bertema "Menumbuhkan Jiwa Sociopreneur Bagi Generasi Muda Indonesia" itu, membuka peluang bagi para pelajar tingkat SMA/SMK untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka dalam 3 bidang wirausaha yaitu industri kreatif, digital, dan industri kuliner.

Tahapan seleksi yang ditetapkan pun ketat, peserta diminta untuk mengirimkan proposal ide bisnis dengan konten yang telah sediakan. Masing-masing proposal disaring dari segi inovasi, kreatifitas, dan mutu konten. Kemudian dipilih 10 tim dengan proposal bisnis terbaik, dan dilanjutkan ke tahap presentasi dan pameran sampel produk karya masing-masing kelompok.

Selain itu, 10 tim finalis juga mendapatkan wawasan tentang strategi, komunikasi bisnis, serta talkshow dengan para wirausahawan yang telah sukses.

Kreatifitas tiga siswa MAN 1 Yogyakarta yaitu Farhan Mudhakir, Arfaz Iqbal Madani dan Dzikri Nurrohman berhasil meraih juara 3 dan mampu bersaing dengan ratusan peserta tingkat SMA/SMK se-Pulau Jawa.

Ide Kreatif tiga siswa tersebut, dituangkan dalam bidang industri kreatif. Karya mereka dinamakan “Engklek Nusantra”. Engklek merupakan salah satu permainan tradisional ‘lompat-lompatan’ dengan satu kaki pada bidang datar yang digambar di atas tanah. Bidang datar tersebut berbentuk kotak-kotak.

Namun di tangan tiga siswa kreatif tersebut, Engklek dijadikan media pembelajaran yang menarik karena disisipkan pertanyaan-pertanyaan tentang wawasan nusantara, seperti nama rumah adat, jenis makanan khas daerah, nama kota dan daerah.

Dzikri Nurrohman menuturkan, ia bersama timnya sengaja memilih permainan tradisional(Engklek) sebagai wadah untuk menuangkan ide-ide mereka. Pasalnya, permainan tersebut sarat dengan nilai-nilai pendidikan. “Dengan Engklek, anak-anak bisa belajar sambil bermain,”ujarnya saat ditemui, Ahad(19/11) sore.

Sementara itu, menurut Guru Ekonomi Purnami Nugraheni, S.Pd. hasil karya mereka sangat kreatif. Terangnya, di era global seperti ini, kebanyakan anak-anak sekarang hanya mengenal permainan melalui Handhpone, smartphone, atau gadget yang cenderung bersifat individual dan kurang bersosialasi, akan tetapi dengan “Engklek Nusantara” mereka bisa mengenalkan peramainan zaman dulu.

“Ide mereka sangat bagus karena kebanyakan anak hanya mau mengenal mainan lewat Handphone, mereka mau menulis tentang mainan zaman dulu,”ungkapnya.

Guru Ekonomi yang akrab disapa Bu Heni itu, berharap agar hasil karya mereka bisa berkembang lagi. “Agar anak-anak tidak menjadi individualis karena main HP sendiri, tetapi mereka tetap bisa bersosialisasi dengan orang lain dengan main Engklek,”imbuhnya.(dzl)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Meneliti sambil Refreshing, Organisasi KIR LIBA Adakan Kegiatan Plesir ke Museum Cokelat Monggo
05 May 2024, 15:12

Ajak Anggotanya Jalan-Jalan ke Malioboro, Organisasi Mansa Journalist MAN 1 Yogyakarta Adakan Kegiatan Hunting
05 May 2024, 14:59

Dani, Siswa MAN 1 Yogyakarta, Raih Juara Harapan 1 dalam Ajang Chemistry Competition
05 May 2024, 09:26

Ikuti Workshop Persiapan Lomba OPSI dan MYRES, Dua Siswi MAN 1 Yogyakarta Raih Juara Pertama Karya Tulis Ilmiah Terbaik
05 May 2024, 08:15

Althav, Siswa MAN 1 Yogyakarta, Juara 3 Pidato Bahasa Inggris Tingkat DIY
05 May 2024, 07:50