Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) - Suasana laboratorium Biologi MAN 1 Yogyakarta pagi itu terasa berbeda. Siswa kelas XII D, XII E, dan XII F di minggu ini secara bergantian tampak antusias mengenakan jas lab, bersiap menjalani praktikum yang tak hanya menguji pengetahuan, tapi juga rasa ingin tahu mereka. Dipandu oleh Bu Retno Suyatmi, S.Si, guru Biologi yang dikenal sabar dan penuh semangat, mereka akan mengamati langsung bagaimana enzim katalase bekerja.
Praktikum ini dimulai dengan membuat ekstrak hati ayam, bahan yang kaya akan enzim katalase. Enzim ini punya peran penting dalam tubuh, yaitu menguraikan zat beracun hidrogen peroksida (H₂O₂) menjadi air dan oksigen. Lewat eksperimen ini, siswa menguji bagaimana enzim katalase bereaksi dalam berbagai kondisi: netral, asam, basa, dingin, dan suhu tinggi.
Reaksi yang terjadi cukup menarik. Gelembung udara muncul sebagai tanda bahwa enzim bekerja, dan nyala bara api digunakan untuk melihat apakah gas oksigen benar-benar terbentuk. Dari sana, siswa bisa menganalisis apakah perlakuan yang berbeda memengaruhi kinerja enzim.

Tapi yang dipelajari minggu ini bukan cuma soal reaksi kimia. Praktikum ini juga melatih banyak hal penting: disiplin mengikuti prosedur lab, kesabaran menjalani tiap tahap, dan kerja sama dalam tim. Karena menggunakan reagen yang cukup pekat, siswa harus ekstra hati-hati dan saling membantu agar semua berjalan aman dan lancar.
“Saya ingin anak-anak tidak hanya tahu teori, tapi juga mengalami langsung prosesnya,” kata Bu Retno. “Lewat praktikum seperti ini, mereka belajar berpikir kritis dan menghargai setiap langkah dalam belajar.”
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag, S.Pd, M.Pd., turut memberikan apresiasi atas kegiatan ini. “Kami sangat mendukung pembelajaran berbasis praktik seperti ini. Anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tapi juga dari pengalaman langsung. Ini sejalan dengan semangat kami untuk membentuk generasi yang berpikir kritis, mandiri, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Dengan kegiatan praktikum seperti ini, Laboratorium menjadi tempat belajar yang hidup. Bukan sekadar ruang eksperimen, tapi ruang tumbuh, di mana ilmu pengetahuan bertemu dengan karakter, rasa ingin tahu, dan semangat belajar. Praktikum enzim katalase ini membuktikan bahwa pembelajaran bisa jadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. (dee)