Yogyakarta (MAN 1 Yogya) — Selama dua hari, Jumat–Sabtu (17–18 Oktober 2025), MAN 1 Yogyakarta menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi para calon pengurus OSIS, MPS, dan Organisasi Bidang. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran intensif bagi murid yang akan mengemban amanah sebagai pemimpin organisasi madrasah.
LDK dilaksanakan dalam dua format: indoor di aula lantai 2 MAN 1 Yogyakarta dan outdoor di Bumi Perkemahan Banyunibo, Prambanan, Sleman. Sesi indoor dimulai Jumat pagi, sementara kegiatan lapangan berlangsung mulai Jumat pukul 14.00 hingga Sabtu pukul 11.00 WIB.
Dalam sambutan tertulisnya, Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa LDK bukan sekadar agenda tahunan, melainkan investasi emas bagi masa depan murid. Ia menegaskan bahwa OSIS, MPS, dan Orbid adalah miniatur negara di madrasah, tempat murid belajar berorganisasi, mengambil keputusan, mengatasi masalah, dan menjadi jembatan antara murid dan pihak madrasah.
Kepala madrasah berharap agar para peserta mampu menumbuhkan karakter pemimpin yang siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (komunikatif), dan fathonah (cerdas). Selain itu, murid diharapkan meningkatkan kualitas diri, tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki inisiatif, tanggung jawab, dan kemampuan bekerja sama. Sebagai wajah organisasi, mereka juga dituntut menjadi teladan dalam kedisiplinan, semangat, dan ketaatan terhadap aturan madrasah.
“Pemimpin hebat adalah mereka yang tak pernah berhenti belajar,” tulis beliau. Ia mengajak murid untuk mengikuti setiap sesi dengan sungguh-sungguh, membuka pikiran, menyerap ilmu dari para pemateri, serta membangun jaringan persahabatan yang solid.

Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini, Rezky Genta Akila, mahasiswa Magister Ilmu Sejarah FIB UGM yang memiliki rekam jejak kepemimpinan di berbagai organisasi kampus, termasuk sebagai Menteri Kajian Isu Strategis BEM FIS UNNES. Dengan keahlian dalam komunikasi publik, analisis kualitatif, lobbying, dan perencanaan program, Genta menyampaikan materi bertajuk Enam Pilar Pemimpin Sejati.
Ia membuka sesi dengan pertanyaan reflektif, “Kalau kalian ditakdirkan jadi pemimpin bangsa ini, pemimpin seperti apa yang terbaik menurut kalian?” Dari sana, ia menguraikan enam pilar kepemimpinan: Solid Mentality (ketenangan di tengah tekanan, stabil meski kecewa, tahu arah dan nilai diri), Disiplin (komitmen terhadap tujuan, pengelolaan waktu dan emosi), Fighting Spirit (ketekunan tanpa henti, tahan ombak dan karang), Adaptive Mindset (peka terhadap zaman, fleksibel terhadap perubahan, mampu berenang di arus yang berubah), Empathy & Self Awareness (mendengar sebelum menilai, membantu tanpa diminta, peka terhadap suasana tim), dan Visionary & Innovative Thinking (melihat tantangan zaman, menjawab dengan solusi, menyiapkan arah sebelum orang lain sadar).
Genta juga menekankan pentingnya Self Leadership — memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Pemimpin sejati tahu kapan diam, kapan bicara, dan selalu berdisiplin serta bertanggung jawab.
Sebagai penutup, Genta merangkum kebiasaan pemimpin sejati melalui disiplin waktu, fokus pada tujuan kecil, konsistensi, komitmen, empati, kerja sama tim, komunikasi, adaptasi zaman, dan refleksi diri. LDK 2025 menjadi momentum penting bagi murid MAN 1 Yogyakarta untuk membentuk karakter kepemimpinan yang tangguh, relevan, dan inspiratif bagi kemajuan madrasah tercinta. (wk)