Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) – Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan, MAN 1 Yogyakarta mengadakan pengajian bulanan yang diikuti seluruh murid, guru, dan karyawan pada Senin (11/08/2025). Kegiatan berlangsung dari pukul 07.15 hingga 08.00 WIB dengan suasana khidmat, dengan menghadirkan ustadz Muhammad Fathan Ariful Ulum sebagai pemateri.
Pengajian disimak para murid dari kelas masing-masing melalui pengeras suara, didampingi wali kelas. Agar mendapatkan suasana khidmat dan mengena, murid-murid diminta untuk menuliskan materi pengajian dan mengumpulkannya pada guru pengampu keagamaan melalui Google form. Selain didengarkan para murid melalui pengeras suara di kelas, acara juga disiarkan secara livestream melalui TikTok dan Instagram resmi @man1yogya.
Pengajian kali ini mengangkat tema “Pemuda sebagai Agen Perubahan: Mengisi Kemerdekaan dengan Prestasi, Taat Ibadah, dan Adab”. Tema ini relevan dengan kondisi remaja saat ini yang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari krisis identitas hingga krisis akhlak. Tema ini juga dikaitkan dengan akan diperingatinya Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia yang tahun ini jatuh pada hari Ahad minggu ini.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa pengajian bulanan ini menjadi sarana untuk “me-recharge iman” murid-murid dan seluruh keluarga MAN 1 Yogyakarta. "Pengajian bulanan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi bagian dari upaya membentuk karakter generasi yang seimbang antara kecerdasan intelektual dan kekuatan spiritual. Keberhasilan akademik akan bermakna lebih ketika diiringi dengan iman yang kokoh dan adab yang luhur," ungkap Edi.

Dalam kajiannya, Ustadz Fathan yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi UGM, mengawali kajiannya dengan penekanan tentang pentingnya peran pemuda sepanjang zaman. Ia menjelaskan bahwa dalam Islam, pemuda adalah orang-orang muda yang dekat dengan Al-Qur’an. Menyitir ayat Al Qur’an surat Al-Isra’ ayat 9, Ustadz Fathan mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk ke jalan yang lurus dan pembawa kabar gembira bagi orang beriman. “Jadilah pemuda yang istimewa, yakni taat beribadah, dekat dengan Al-Qur’an, dan memberi manfaat bagi lingkungan, sebagaimana teladan Nabi Ibrahim AS,” seru Fathan penuh semangat.
Di akhir kajian Ustadz Fathan mengingatkan pada murid-murid MAN 1 Yogyakarta bahwa masa muda adalah masa yang sangat penting dan tidak bisa terulang lagi sehingga masa muda yang tidak baik hanya akan membawa penyesalan di masa tua. “Jadi masa muda bukan masa penuh masalah dan kenakalan namun masa penuh kekuatan untuk membangun diri sendiri, keluarga dan masyarakat,” tegas Fathan. Kegiatan pengajian berakhir pada pukul 08.00 tepat bersamaan dengan terdengarnya bel pergantian pelajaran jam kedua. Dengan rutinitas pengajian, diharapkan mampu menumbuhkan semangat keagamaan sekaligus membentuk karakter generasi muda MAN 1 Yogyakarta yang berprestasi, beradab, dan siap menjadi agen perubahan positif. (luf)