Ungkap Sejarah Toleransi Umat Beragama, Siswa MAN 1 Yogyakarta Raih Medali Emas Internasional

28 Jun 2021, 18:17 MAN 1 Yogyakarta 1137

this used to be photo

Yogyakarta (MAN 1 YK)—Kesadaran toleransi antar umat beragama  harus terus ditingkatkan. Sebab toleransi beragama menjadi kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan bersama, di tengah kemajemukan suku, ras, bahasa, agama dan budaya, serta tradisi. Sejarah mencatat, betapa toleransi antar umat beragama telah diterapkan sejak zaman dahulu, seperti yang diungkap dalam penelitian Siswa Baru MAN 1 Yogyakarta Karang Jimbaran Setyatrisila (Kelas X).

Hasil penelitian yang berjudul ‘The Crescent Arising Beside the Palace: The History of Tolerance Aming Muslim and Hindu Kingdom of Karangasem Bali’ ini telah mengantar siswa ini meraih medali emas dalam ajang International Conference of Young Social Scientists (ICYSS) 2021, untuk pelajar jenjang SMP dan SMA/MA di Belgrade, Serbia, berlangsung Jumat-Ahad(25-27/06/2021).

Saat dihubungi siswa yang akrab disapa Jimbaran ini menuturkan, ia mewakili Bidang History, yang meliputi: Sosiologi, Psikologi, Geografi, Ekonomi dan History. Pendaftaran berkas sejak Juni 2020. Kemudian pelaksanaan seleksi dari Provinsi mulai Juli-Agustus 2020 silam.

Alhamdulillah meraih Gold Medal Lolos ke tingkat Nasional bulan November 2020, dan Meraih Gold Medal lagi serta mewakili tim Indonesia. Pembinaan untuk tim Indonesia sejak Januari sampai Juni 2021, Alhamdulillah dapat Gold lagi,” terangnya, Senin(28/06/2021) pagi. 

Lanjutnya, sebagai persiapan, setelah lolos masuk tim Indonesia, ia melakukan penelitian lebih dalam diawali observasi ke lapangan dan wawancara online karena memasuki masa pandemi, serta mencari referensi, pembinaan dengan pakar.

“Bagaimana memelihara dan menjaga toleransi dengan toleransi berbasis tradisi antara Masyarakat Muslim dan Kerajaan Hindu Karangasem di Bali,” ucap siswa kelahiran Denpasar 1 Maret 2006, putra dari  Slamat Trisila dan Novely Setyaningsih itu.

Dalam komunikasi internasional, Bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam kompetisi ini.  Maka untuk mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris, ia berlatih speaking bersama orang tua dan bersama guru dari Kampung Inggris Pare, Kediri secara online, juga bimbingan guru English di sekolah.

“Saat proses pembinaan selama enam bulan dengan para pakar dan mentor nasional, yang membuat saya semakin terasah dalam bidang Social Research,” pungkas. (dzl)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Ramadani Adinata Bawa MAN 1 Yogyakarta Kembali Juara Nasional di Bulan September Ini
15 Sep 2024, 11:18

Pertahankan Jumat Berkah, MAN 1 Yogyakarta Raih Prestasi Tiada Henti, Cerdas, dan Islami, Berkelas Dunia
13 Sep 2024, 20:14

Perkuat Kesiapsiagaan: MAN 1 Yogyakarta Adakan Mitigasi Bencana Kebakaran
11 Sep 2024, 20:06

Hadapi Tantangan Mengajar, Guru-Guru Rumpun Bahasa MAN 1 Yogyakarta Adakan Pertemuan MGMP Internal
10 Sep 2024, 18:45

MAN 1 Yogyakarta Adakan Pelatihan P3K untuk Guru dan Tenaga Kependidikan
09 Sep 2024, 14:06