Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) -- Remaja saat ini menghabiskan banyak waktu di media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook. Platform ini sering menjadi tempat penyebaran hoax karena informasi dapat dengan cepat dibagikan tanpa verifikasi. Banyak remaja yang belum memiliki keterampilan literasi digital yang memadai untuk mengenali informasi yang valid dan membedakannya dari hoax. Mereka cenderung mempercayai dan membagikan informasi yang menarik perhatian tanpa mengecek kebenarannya. Algoritma media sosial sering kali memperkuat konten yang sensasional dan kontroversial, termasuk hoax. Hal ini karena konten semacam itu, cenderung mendapatkan lebih banyak interaksi, sehingga lebih sering muncul di feed pengguna.
Dari fenomena - fenomena yang muncul tersebut MAN 1 Yogyakarta mengambil peran aktif dengan berusaha untuk memutus mata rantai penyebaran hoax. Pada Masa Ta’aruf Siswa hari kedua, Selasa (10/7/2024), MAN 1 Yogyakarta menghadirkan narasumber dari kalangan pakar hukum untuk memberikan materi Bijak Bermedsos dan Menangkal Hoax, Dr. King Faisal Sulaiman, S.H, LLM.
Narasumber yang juga Dosen Pasca Sarjana Fakultas Hukum UMY ini memaparkan bagaimana hoax menyebar, dasar hukum penggunaan media sosial, undang-undang informasi dan transaksi elektronik, sanksi yang akan didapatkan jika menyebarkan hoax, dan tips bijak dalam menggunakan media sosial. “Saat kalian mendapatkan sebuah berita, maka jangan langsung dibagikan kepada teman lain. Verivikasi sumber informasi terlebih dahulu, cross check informasi, hindari emosi berlebihan, periksa tanggal publikasi, hindari membagikan informasi yang tidak jelas, edukasi diri dan orang lain, dan segera laporkan jika berita itu berupa hoax.”
“Kegiatan ini bertujuan sebagai mitigasi untuk memutus mata rantai kekerasan yang ada di dunia pendidikan serta untuk memberi pengetahuan kepada siswa tentang kepatuhan di dunia maya dan bahayanya penyebaran berita yang tidak benar karena dapat mengancam integrasi NKRI,” ungkap Ketua Panitia Matsama 2024, Apriyata Dzikry Romadhon, S.Hum.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk literasi digital MAN 1 Yogyakarta sebagai upaya menangkal penyebaran hoax dan membentuk generasi literat. (dee)