Yogyakarta (MAN 1 YK)—Puncak acara Pesantren Ramadhan MAN 1 Yogyakarta, Sabtu(11/5) berlangsung meriah dengan hadirnya Tabligh Akbar “School Zone” kerjasama antara madrasah, Manajemen Qalbu(MQ) Radio 92.3 FM, dan Universitas Amikom Yogyakarta, di lapangan upacara madrasah.
Kegiatan yang digelar jelang buka puasa itu, dihadiri seluruh siswa kelas X dan XI, civitas akademika, Keluarga guru dan pegawai, dengan menhadirkan Mubaligh sekaligus motivator Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng. Selain itu, turut memeriahkan juga ragam hiburan islami, penampilan Finalis Indonesia Idol Fariza, Grup Nasyid ‘Shoutun Nisa’, Grup Akapela, dan Mansakustik Grup Musik Siswa MAN 1 Yogyakarta, serta pembagian puluhan door prize dari MQ Radio.
Selain Tabligh Akbar, banyak kegiatan mengisi kegiatan pesantren Ramadhan Kelas XI itu, antara lain Sholat Dhuha mengawali kegiatan, dialog tentang Pergaulan Remaja dengan narasumber Saiful Aziz, S.H.I., Alumnus Univeristas Islam Indonesia(UII), kajian fiqhunnisa, pelatihan Khutbah Jumat, dan khatmil Quran muqadaman, kemudian diakhiri dengan Tabligh Akbar jelang buka puasa.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. mengungkapkan, tabligh akbar Ramadhan ini merupakan tahun ketiga. ia menyambut baik kegiatan ini, dan berharap agar kerjasama antara madrasah dengan MQFM terus berlanjut, untuk memotivasi dan banyak menginspirasi orang untuk berbuat baik.
Sementera itu Motivator Erik Hadi Saputra dalam ceramahnya menyampaikan, informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik atau dikenal dengan konten merupakan diplomasi lembut(Soft diplomacy). Lanjutnya, era sekarang ini itegritas dan komitmen menjadi modal utama, agar mampu menghadapi tantangan global ini.
Lanjutnya, janganlah seorang itu menjadikan pengertian sabar dan qana’ah untuk menutupi kemalasannya, sehingga tidak berusaha. Kemudian dikatakan, keberhasilan dan kegagalan itu mempunyai kaitan yang besar pada integritas. Lantas, menurutnya, amal kebaikan yang dilakukan itu akan menjadi energi, yang tidak akan hilang sia-sia.
Walaupun kerja keras dan amal kebaikan yang dilakukan seseorang hasilnya tidak langsung dirasakan olehnya, boleh jadi akan dirasakan oleh anak cucu, bahkan keturunannya. untuk itu ia mengingatkan agar, tidaklah seseorang itu bersikap sombong atas kesuksesannya, karena hal itu bisa disebabkan kebaikan orang tua pada orang lain, tetapi pembalasannya diberikan kepada anaknya.
“Boleh jadi rezeki tidak lancar karena tidak care(peduli) pada orang tua,”ujarnya.“Doa orang tua anda akhirnya kemudahan itu jatuh kepadamu,”Imbuhnya.
Erik menambahkan, apa yang dilakukan seseorang hari ini merupakan investasi masa yang akan datang. “hal jazza’ul ihsaan illal ihsaan(tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan pula(,”pungkas Dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Tampak hadirin tabligh akbar itu mengikuti dengan penuh antusias hingga kegiatan berakhir saat adzan maghrib, panitia penyelenggara memberikan door prize kepada mereka yang aktif bertanya. (dzl)