Kairo (MAN 1 Yogya) – Latifah Rahmawati, S. Ag., M. Pd. I., guru Bahasa Arab dari MAN 1 Yogyakarta, menjadi salah satu peserta program Short Course (Daurah) Internasional di Ma’had Mohebe el-Syeikh Khalil el-Husori, Sitta Oktober City, Cairo, Mesir, (19 /11 – 4/12). Acara ini diselenggarakan oleh BGTK Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Jenderal GTK Kemendikdasmen, bekerja sama dengan Ma’had Mohebe el-Syeikh Khalil el-Husori di Cairo, Mesir. Kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Arab dan PAI dalam Pemahaman Literasi Teks Bahasa Arab dan Teks Keagamaan serta Metode Pembelajarannya yang Efektif dan Terkini.”
Program short course ini diikuti 13 peserta dan 1 pembimbing dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan penguatan kompetensi bagi para guru Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui pengalaman belajar lintas budaya atau tafahum tsaqafi. Melalui pembelajaran langsung di lingkungan asli berbahasa Arab, peserta diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi lisan dan tulisan, serta pemahaman mendalam terhadap teks-teks keagamaan dan literasi Bahasa Arab.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Edi Triyanto, S. Ag., S. Pd., M. Pd menyatakan rasa bangganya karena keikutsertaan salah satu guru dalam short course internasional di Mesir. Edi menyatakan bahwa hal ini merupakan langkah nyata, guru-guru MAN 1 Yogyakarta tidak hanya mengajar, tetapi terus belajar dan memperluas cakrawala keilmuannya. Edi percaya bahwa pendidikan yang bermutu lahir dari pendidik yang mau bergerak, berinovasi, dan membuka diri terhadap pengalaman global seperti yang saat ini diikuti Latifah di Mesir. “Semoga pengalaman berharga ini menjadi energi baru yang menginspirasi seluruh guru untuk terus meningkatkan kompetensi, sehingga pembelajaran yang diampu di madrasah kita semakin hidup, kontekstual, dan membawa manfaat yang luas bagi generasi bangsa.” terang Edi.
Kegiatan yang diikuti delegasi Indonesia di Mesir yaitu pendalaman materi di Ma’had Mohebe el-Syeikh Khalil el-Husori. Kegiatan ini meliputi diskusi, curah pendapat, praktik, penugasan, serta kunjungan ke Pusat Kebudayaan Indonesia dan Universitas Al-Azhar pada 29 November dan 1 Desember 2025. Peserta juga melakukan koordinasi dengan Atdikbud KBRI Cairo serta Fakultas Bahasa (Kulliyyatul Lughah) Universitas Al-Azhar, sebagai bagian dari penguatan jejaring akademik internasional. Pengalaman belajar lintas budaya diharapkan dapat memperkaya perspektif para guru dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih kontekstual dan efektif di kelas.

Latifah dari Mesir mengatakan rasa syukurnya bisa berinteraksi langsung dengan orang orang mesir dan mempraktikkan bahasa Arab dan berkesempatan pula mengunjungi tempat tempat bersejarah ada di Mesir. “Alkhamdulillah, suatu anugrah dari Allah yg sangat saya syukuri karena sy bisa berkesempatan mengikuti daurah di Mesir tempat kelahiran para nabi dan ulama. Disini kami bisa belajar langsung dari dosen dosen Al Azhar, Cairo,” ungkap Latihaf terharu.
Setelah kembali ke tanah air setelah tanggal 4 Desember 2025, Latifah Rahmawati dan peserta lainnya dijadwalkan melakukan diseminasi atau pengimbasan hasil short course di tingkat sekolah maupun komunitas belajar seperti KKG dan MGMP Bahasa Arab dan PAI di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Langkah ini bertujuan agar pengetahuan, wawasan, serta keterampilan yang diperoleh selama daurah dapat memberikan manfaat luas bagi para pendidik lainnya dan meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Arab dan PAI di berbagai satuan pendidikan. (luf)