Yogyakarta (MAN 1 YK) — Keyakinan terhadap Allah Swt dan kekuasaan-Nya harus terus dikuatkan. Di era global seperti ini, banyak orang yang terlalu takut dan merasa terbebani oleh urusan dunia; seperti takut tidak mendapat pekerjaan, takut tidak mendapat jodoh, dan takut tidak dapat makan, padahal Allah lah yang menjamin dan mencukupi segala kebutuhan manusia dan semua makhluk hidup. Seperti yang disampaikan oleh Habib Novel Alaydrus dalam Tablig Akbar Milad ke-72 MAN 1 Yogyakarta, Rabu (2/3/2022), secara daring via zoom meeting dan luring di lapangan upacara madrasah, serta disiarkan secara langsung lewat chanel youtube: https://www.youtube.com/watch?v=kBUlZPExz28.
Tablig Akbar yang bertema ‘Generasi beriman siap membangun peradaban’ ini, dihadiri Kasi Dikmad Kemenag Kota Yogyakarta Elfa Tsuroyya, M.Pd, guru, pegawai, dan perwakilan tiap kelas, serta dimeriahkan oleh Grup Hadroh Al-Mizan UIN Sunan Kalijaga.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetya Hadi, M.Pd., menyampaikan, saat ini MAN 1 Yogyakarta memasuki usianya yang ke-72. Menurutnya, bagi lembaga pendidikan usia tersebut merupakan usia yang matang. Lanjutnya, kegiatan ini bagian dari rasa syukur, dengan dinamikanya madrasah ini selalu melakukan evaluasi, inovasi-inovasi untuk meningkatkan prestasi dan pelayanan masyarakat, terutama dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia.
“Tablig Akbar ini merupakan rangkaian peringatan Milad ke-72 MAN 1 Yogyakarta, semoga kita dan para pemimpin diberi kekuatan, dan semoga madrasah kita dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lainnya,” ujarnya.
“MAN 1 Yogyakarta, Prestasi Tiada Henti Cerdas dan Islami, menuju kelas dunia,” pekiknya, seraya diikuti civitas akademika yang hadir.
Mengawali ceramahnya, Habib Novel Alaydrus menceritakan kisah perjalanan hidupnya. Ungkapnya, ayahnya (Muhammad Alaydrus) selalu menanamkan pada dirinya akan kenyakinan kepada Allah Swt. Kata dia, ayahnya tidak pernah sama sekali, merisaukan atau kuatir terhadap karier atau pekerjaan anaknya ketika dewasa. Dalam segala urusan dunia, yang dikuatkan adalah keyakinan akan pertolongan Allah Swt yang Maha Kuasa.
“Iqtha’ bil yaqin (yakinlah), Allah yang akan bereskan,” ujarnya menirukan ucapan ayahnya. “Kalau kita yakin sama Allah, Allah akan jadikan dunia ini yang melayani kita,” tandas Pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta, Jawa Tengah itu.
Lanjutnya, sarana untuk mendapatkan dunia dan akhirat adalah takwa. “Wa mayattaqillaha yaj’al lahu makhraja, wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib (barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya),” ujarnya.
Kepada kawula muda, Habib berpesan, agar kawula muda tidak mudah takjub terhadap pengaruh global yang semu ini. Ungkapnya, dunia ini hanya sementara, semua makhluk termasuk manusia akan kembali kepada Allah Swt. Untuk itu ia mengingatkan, setiap manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah. “Puncak mengenal Allah adalah sholat,” pungkasnya. (dzl)