Yogyakarta (MAN 1 YK)— "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). Tidak disangka, Masih terbayang canda tawa, kehangatan, dan keakrabannya. Sutrisno, S.Pd Guru Fisika MAN 1 Yogyakarta meninggal dunia pada usia 48 tahun, karena serangan jantung, Selasa(22/8) pukul 01.00 WIB, di Rumah Sakit Umum Condong Catur, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta.
Kepergian guru yang aktif di bidang sains kelahiran Pati, 15 November 1968 itu, meninggalkan kesedihan mendalam pada Keluarga Besar MAN 1 Yogyakarta. Sehari sebelumnya, Senin(21/8) almarhum masih beraktifitas seperti biasa. tidak ada tanda-tanda sama sekali, bahwa ia akan pergi selamanya.
Sontak kabar duka itu juga dirasakan para siswa, maka hari ini tidak ada proses belajar mengajar. Para siswa dan guru semuanya berkumpul di masjid Al-Hakim untuk serangkaian acara doa, yakni sholat dhuha, sholat ghaib, dan doa bersama, serta membaca Al-Quran Surat Yasin. Kemudian madrasah juga menyediakan 3 bus untuk takziah ke tempat almarhum dikebumikan, yaitu di Dusun ronggo, Jakenan, Jaken, Jawa Tengah.
“Kita semua merasa kehilangan,”ujar Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. mengawali sambutannya usai acara doa.
Namun demikian lanjut Wiranto, kematian merupakan sebuah keniscayaan akan dialami oleh setiap makhluk hidup. “Kita semua juga harus siap,”pintanya.
Tutur Wiranto, Almarhum Sutrisno merupakan guru yang banyak berjasa bagi madrasah, khususnya MAN 1 Yogyakarata. Karena itu, ia mengajak civitas akademika untuk mendoakan. “Semoga Allah mengampuni segala kesalahan dan dosanya, serta mendapatkan khusnul khatimah,”pintanya lagi.
Selain itu ia juga mengajak, agar para siswa bisa mencontoh seluruh kebaikan almarhum. Dan bersyukur kepada Allah karena masih diberi waktu untuk menjalani kehidupan ini.
Almarhum Sutrisno yang juga suami dari Siti Sholikah itu, selama bertugas di MAN 1 Yogyakarta(2003-2017), dikenal baik dan humoris, serta juga sangat dekat dengan para siswa, apalagi para siswa yang mengikuti ekstra kurikuler robotic, elektro, dan ilmu fisika terapan lainnya.
Sehingga membuat MAN 1 Yogyakarta sering meraih kejuaraan dalam berbagai perlombaan. Antara lain, Juara 3 Lomba Prototype Energi Terbarukan Tingkat Nasional Fak. Teknik UGM 2014, Juara 1 Kategori Ketepatan Lomba Roket Air di STTA Yogyakarta Tahun 2013, dan banyak lagi. Itu semua karena almarhum “all out” dalam memberikan bimbingan. (dzl)