Semarang (MAN 1YK)--Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat nasional tahun 2018 telah usai diselenggarakan pada Senin-Sabtu (15-20/10) di Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 4 karya ilmiah siswa MAN 1 Yogyakarta masuk final OPSI tahun ini di antara 13 karya finalis siswa SMA DIY.
Naskah yang masuk final OPSI kali ini terdiri 105 Finalis yang terdiri dari 46 karya matematika, sains dan teknologi; 20 karya fisika terapan dan rekayasa dan 39 karya ilmu sosial Humaniora dari 900 naskah yang diseleksi. OPSI diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA sejak tahun 2009.
Kegiatan ini menurut Purwadi Sutanto selaku Direktur Pembinaan SMA dalam acara pembukaan, OPSIdiselenggarakan sebagai wadah peserta didik SMA/MA untuk mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan dalam meneliti dan berinovasi serta menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan siswa.
Disamping itu kata Purwadi, kegiatan ini menjadi ajang seleksi karya penelitian unggul untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang lomba penelitian tingkat dunia. Di OPSI tahun ini ditetapkan slogan “meneliti itu seru”, dengan harapan bahwa penelitian itu sebagai kegiatan yang serius, sulit dancenderung membosankan tetapi membikin cara meneliti yang menyenangkan.
Empat karya siswa MAN 1 Jogja menjadi jumlah karya terbanyak dari 13 hasil penelitian kontingan DIY, terdiri dari dua karya ilmiah dalam Bidang matematika, sains dan teknologi (MST), dengan judul “Distribusi Kandungan Mikroplastik Pada Pasir dan Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Di Sepanjang Pantai Selatan Bantul, Yogyakart” oleh Muhammad Ibnu Prarista dan Royhan Ikbar. “Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Alternatif Sumber Bioavtur Melalui Proses Transesterikasi Berkatalis Zeolit” oleh Zuhaida dan Rahmat Munir Hasan.
Satu karya ilmiah bidang ilmu sosial dan humaniora: “Hubungan Literasi Informasi Dengan Pemahaman Anti-Hoax Terhadap Kesadaran Berpolitik Pelajar Pada Pelajar OSIS SMA/MA Kota Yogyakarta” oleh Satrio Octario Wibowo dan Farhan Mudhakir. Kemudian satu karya ilmiah bidang fisika, terapan dan rekayasa (FTR): “Mbatiq: Alat Pemola Malam Batik Tulis Otomatis Berbasis Internet of Things” oleh Enrico Olivian Maricar dan Rahmat Munir Hasan.
Keseluruhan finalis yang diundang mengikuti tahapan penjurian yang meliputi pameran dan poster, Rabu (17/10) di Balairung Astina UTC Convention Hotel dan penilaian presentasi penelitian dihadapan dewan juri di hari berikutnya di MG Satos Hotel. Berdasarkan dua tahapan tersebut ditentukan para pemenang yang diumumkan pada saat penutupan, Jum’at (19/10)malam.
Kontingan DIY pada gelaran ini memperoleh 3 medali emas dan 1 penghargaan khusus. Medali emas salah satunya disumbangkan oleh siswa MAN 1 Yogyakarta atas nama Muhammad Ibnu Pratista dan Royhan Ikbar pada bidang MST. Kemudian medali emas lain disumbangkan oleh SMA 1 Bantul di bidang FTR dan di bidang IPS-Humaniora dari SMA N 8 Yogyakarta serta penghargaan khusus oleh siswa SMA N 2 Yogyakarta.
Menurut Ibnu dan Royhan dari hasil kerja kerasnya selama kurang lebih 3 bulan untuk penelitian mikroplastik di Pantai Selatan Bantul memberikan hasil yang menggembirakan pada OPSI tahun ini. Penghargaan medali emas, piagam dan uang pembinaan yang diterimakan kepadanya juga kepada seluruh pemenang di saat penutupan merupakan ganjaran yang membuat bangga dirinya.
Singgih Sampurno selaku wakamad kesiswaan MAN 1 Jogja saat menerima kedua siswa pada upacara hari santri (22/10) menyampaikan bahwa keberhasilan siswa MAN 1 meraih medali emas OPSI membuktikan pembinaan penelitian di madrasah ini telah berlangsung secara terarah dan terprogram untuk meraih hasil yang optimal disetiap lomba penelitian. Menurutnya ini dibuktikan selain meraih medali emas, siswa MAN 1 menyumbang jumlah karya terbanyak sebagai finalis dari DIY. (prb/dzl)
