Yogyakarta (MAN 1YK)-Dalam rangka Milad ke-65 Masjid Syuhada Yogyakarta, Sabtu (23/9) menyelenggarakan dialog dengan Menteri Agama RI Luqman Hakim Syaifuddin. "Dialog Menag RI dengan Masyarakat Jogja" menjadi tema kegiatan milad tahun ini.
Hadir dalam kegiatan ini Kakanwil Kemenag DIY Drs.H.Lutfi Hamid,M.Pd. KRT. H.Djatiningrat selaku Ketua Yayasan Masjid Syuhada dengan segenap pengurus, siswa kelas XII dan guru MAN 1 Yogyakarta serta masyarakat umum.
Selepas sholat dhuhur berjamaah yang diimami secara langsung oleh Menag, dialog dilaksanakan. Menteri Agama mengatakan bahwa radikalisme yg berasal dari kata radik dengan artinya akar atau mengakar. Kegiatan yang mengakar atau memiliki keyakinan kuat terhadap agama adalah baik karena memiliki keyakinan yang kuat terhadap agamanya.
Luqman menyampaikan, yang tidak baik ekses keluar dari radikalisme sehingga dapat memiliki sentimen sara yang patut kita cermati.
Menag juga menyampaikan bahwa toleransi perlu dijalankan tetapi tetap punya keyakinan terhadap aqidah agamanya sehingga sebagai muslim dapat toleran terhadap yang lain tanpa mencampuri dan mempersoalkan aqidah yang dianutnya.
Dalam kesempatan menjawab pertanyaan peserta tentang peranan media sosial yangg marak, Menag menanggapi bahwa kita jangan takut dan antipati dengan medsos tetapi melaui itu dapat digunakan untuk mewarnai, menebarkan kebaikan dan berdakwah sehingga dapat mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk menuju dan berbuat baik. Bukan memanfaatkan medsos untuk menghujat, menghasut dan menebar kebencian. Sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin itu menyejukkan, menebar kebaikan bukan menakutkan maka dalam berdakwah itu yg dikedepankan menurut beliau.
Diakhir dialog Menag berharap kepada generasi muda dapat berperan dalam mencegah dan menangkal serta menanggulangi radikalisme atau terorisme karena anak- anak muda adalah kunci dalam pengembangan kebaikan dan pemegang kelanjutan atas amanat kesepakatan yang telah dibuat oleh pendiri bangsa dengan pancasila sebagai dasar negara dan kesatuan NKRI.
Selama hampir 90 menit dialog dilaksanakan siswa MAN 1 yg tergabung dengan jamaah dan masyarakat Jogja antusias dan khusyuk mengikutinya. Dialog ditutup dengan doa buat kebaikan dan keselamatan masyakat Jogja juga Indonesia dipimpin oleh Kakanwil Kemenag DIY.
Di akhir sesi juga dilaksanakan foto bersama antara Menag dengan peserta dialog dan pemberian cinderamata berupa buku sejarah Masjid Syuhada.(prb/dzl)