Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) – Momen Idul Adha atau Hari Raya Kurban bukan sekadar ritual tahunan bagi umat Islam. Idul Kurban merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai keislaman, solidaritas sosial, dan kepedulian sesama seperti diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Peristiwa penuh hikmah ini perlu dikenalkan pada generasi muda melalui berbagai instansi yang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban termasuk MAN 1 Yogyakarta.
MAN 1 Yogyakarta sebagai institusi pendidikan Islami akan mengadakan penyembelihan hewan pada Senin, 9 Juni 2025 di area kampus MAN 1 Yogyakarta. Untuk mempersiapkan pelaksanaan Idul Kurban tersebut, madrasah mengadakan rapat Idul Kurban pada Selasa, 27 Mei 2025. Bertempat di aula madrasah, rapat dihadiri kurang lebih 35 peserta, yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan. Sebagai ketua panitia kurban yang sekaligus memimpin jalannya rapat adalah Apriyata Dzikry Romadhon, S. Hum. Dalam sesi pembukaan, Apriyata menekankan pentingnya koordinasi antar seksi agar kegiatan berjalan lancar sesuai syariat Islam.
Kepala Madrasah Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd dalam sambutannya berharap seluruh panitia dapat bekerja sama dengan baik, saling mendukung dan menjaga semangat kebersamaan demi suksesnya pelaksanaan kurban tahun ini. “Yang paling penting tentu pada saat penyembelihan itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin. Tim jagal harus siap dan kompeten. Insha Allah kalau penyembelihan tepat waktu dan lancar, semua kegiatan setelah itu akan lancar pula,” ujar beliau.
Agenda rapat berikutnya adalah laporan persiapan dari tiap-tiap seksi mulai dari seksi pengadaan dan penyembelihan hewan kurban, penimbangan, pembungkusan daging, penyaluran, konsumsi dan dokumentasi. Pertanyaan muncul dari peserta rapat berkenaan dengan apakah siswa masuk sekolah, mengingat tanggal 9 Juni adalah hari libur nasional. Soeprastiyono Nugroho, M.Pd.I selaku Wakil Kepala Madrasah bidang Kesiswaan mengatakan bahwa sebaiknya siswa masuk untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban sebagai salah satu bentuk pembelajaran keislaman. “Biar para siswa memasak sebagian daging kurban dan bersama-sama menikmati hasil masakan mereka masing-masing sebagai bentuk syukur pada Allah SWT atas telah selesainya Asesmen Sumatif Akhir Semester genap,” kata Soeprastiyono yang disetujui oleh semua peserta rapat. (luf)