Yogyakarta (MAN 1 YK)-Sebagai anak bangsa dan generasi penerus harus mengetahui dan mengerti sejarah dasar Negara Indonesia, yaitu Pancasila. Selain itu, wajib diketahui pula, pernah terjadi peristiwa kelam Gerakan 30 September PKI atau G 30 S PKI, yang berusaha mengubah Pancasila menjadi idiologi komunis.
Karena pentingnya peristiwa bersejarah tersebut, maka tiap tahunnya selalu diperingati. Hal itu untuk menumbuhkan kesadaran generasi penerus terhadap dasar negara. Seperti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan di MAN 1 Yogyakarta, Senin(1/10) pagi, di lapangan upacara yang diikuti oleh seluru citivitas akademika.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. selaku Pembina upacara membacakan sambutan Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta Hamengku Buwono X dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2018.
Dikatakan, Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, idiologi, dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, pacasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Seperti adanya keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit, tetapi harus dipersatukan melalui nilai dasar Pancasila.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan tema “Pancasila Sebagai Landasan Kerja Mencapai Prestasi Bangsa” itu mendorong anak bangsa dan generasi penerus agar sadar dan meresapi nilai-nilai luhur yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Pasalnya, kondisi sosiokultur yang heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun, dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.
Diungkapkan pula, sebuah dasar negara seyogyanya tidak hanya dipelajari dan dimengerti saja, akan tetapi lebih dari itu adalah pelaksanaannya secara nyata di dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Terlebih, pada pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan harus berlandaskan pada nilai-nilai dasar pancasila, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (dzl)