Yogyakarta(MAN 1YK)--Ada jasa dan pengorbanan di balik setiap keberhasilan dan kesuksesan yang tidak boleh diremehkan dan dilupakan yaitu jasa dan pengorbanan guru. Untuk itulah pada setiap 25 November, selalu diadakan peringatan hari guru nasional. Seperti peringatan Hari Guru Nasional 2018 yang digelar MAN 1 Yogyakarta, Senin(25/11), di lapangan upacara.
Kegiatan ini dihadiri beberapa mantan guru dan kepala madrasah, alumni, dan seluruh civitas akademika MAN 1 Yogyakarta.
Wakamad Bidang Humas sekaligus Pembina upacara Hartiningsih, M.Pd mengungkapkan, MAN 1 Yogyakarta telah mendapat predikat madrasah unggul dan kepercayaan dari masyarakat. Sekian banyak prestasi juga telah diraih.
“Itu semua berkat jasa-jasa dan pengorbanan pendahulu kita, khususnya para guru, kita saat ini tinggal menikmati hasilnya, dan terus berupaya, untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasinya,"tuturnya.
"Dan pada moment yang penting ini, para guru itu berkenan hadir di sini, untuk menyaksikan dan memberi motivasi para civitas akademika,"imbuhnya.
Keharuan pertemuan antara mantan guru dan murid tidak bisa disembunyikan. Jabatan dan pelukan erat nan hangat warnai pertemuan itu. Walaupun para alumnus dan mantan guru itu tidak lagi aktif di madrasah, tetapi acara ini sangatlah berharga karena mempertemukan mereka.
“Saya tidak menyangka(bisa hadir-red), merasa bangga kepada guru-guru kami,”Hafidz alumnus tahun 1992. “Rasa bangga itu tidak cukup dengan untaian kata-kata,”ujar dosen IAIN Surakarta itu.
Sementara itu mantan guru dan Kepala MAN 1 Yogyakarta Sutaji menuturkan, di usianya yang ke 86 tahun ini, ia masih saja mengikuti perkembangan madrasah ini, serta terus menerus berdoa utuk kesuksesan madrasah ini. “Kalau saya abaca Koran, lalu ada berita tentang MAN 1 Yogyakarta, saya langsung telpon kepala madrasah,”ujarnya.
Usai upacara, para siswa pun tidak mau ketinggalan dalam kehangatan itu, mereka ungkapkan rasa hormat dan cinta mereka kepada para guru. Dengan dipandu Grup Paduan Suara Mansa Voice. Secara bersama-sama mereka menyanyikan lagu yang berjudul 'Guruku Tersayang' dan ‘Hymne Guru’. Setelah menyanyikan lagu-lagu tersebut, mereka bertebaran menuju para guru dengan membawa mawar merah. Dan tampak spanduk berukuran besar dibentangkan para siswa bertuliskan “Guruku Engkaulah Pahlawanku”.(dzl)