Bantul (MAN 1 Yogyakarta) – Siswa MAN 1 Yogyakarta melakukan kunjungan edukatif ke dua lokasi penting dalam dunia astronomi dan geofisika, yaitu Pos Observasi Bulan Syekh Belabelu dan Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kunjungan ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang astronomi, pemantauan bulan, serta fenomena geofisika dan iklim, Rabu (6/11/2024)
Di Pos Observasi Bulan Syekh Belabelu, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam pengamatan hilal, yang sangat penting dalam penentuan awal bulan hijriah, pengukuran arah kiblat, penerbitan jadwal sholat, serta perhitungan gerhana bulan dan matahari. Rombongan disambuut langsung oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Drs. H. Sa’ban Nuroni, MA yang didampingi oleh tim ahli sekaligus konsultan ilmu falak, bapak Mutoha Arkanudin yang memberikan penjelasan mendalam mengenai teknik pengamatan bulan dan bagaimana observatorium ini berperan dalam memastikan ketepatan waktu dalam kalender Islam. Menggunakan teleskop modern, para siswa juga mencoba melihat bulan langsung, sehingga mendapatkan wawasan praktis terkait ilmu astronomi yang mereka pelajari di kelas.
Dalam sambutan nya Sa’ban Nuroni menyampaikan “anak-anaku siswa MAN 1 Yogyakarta, pada kesempatan yang baik ini, kita semua berkesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana ilmu pengetahuan dapat membantu kita dalam mempraktikkan ajaran Islam. Salah satu contohnya adalah pengamatan hilal di Pusat Observasi Bulan Syekh Belabelu ini yang berperan penting dalam menentukan awal bulan hijriah. Di sinilah kita memahami bahwa penentuan waktu-waktu ibadah, seperti awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, membutuhkan kolaborasi antara ilmu agama dan ilmu astronomi. Dengan mengamati hilal, kita tidak hanya belajar tentang fenomena alam, tetapi juga memperkuat keyakinan kita bahwa ilmu sains dan agama dapat berjalan berdampingan. Saya harap kalian semua dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, menimba ilmu sebanyak mungkin dari para ahli yang ada di sini, dan menjadi insan yang berpengetahuan luas, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi bangsa dan agama” Tutup Sa’ban.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan kunjungan ke Stasiun Geofisika BMKG. Di sana, siswa belajar tentang cara kerja alat-alat pemantau gempa, data-data seismik, serta bagaimana data tersebut digunakan untuk memprediksi dan memitigasi dampak bencana alam. Selain gempa, siswa juga diberikan pemahaman mengenai pola iklim dan cuaca serta pentingnya pengumpulan data cuaca harian yang dapat berdampak luas pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Drs. H. Wiranto Prasetyahadi,M.Pd, menyatakan, "Kunjungan ini adalah langkah penting bagi siswa kami untuk memahami secara langsung penerapan ilmu yang mereka pelajari, terutama dalam bidang astronomi dan mitigasi bencana. Semoga dengan kunjungan ini, siswa lebih bersemangat dalam mempelajari ilmu agama dan sains sekaligus".
Para siswa pun mengungkapkan antusiasme mereka terhadap kunjungan ini. Banyak yang berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin agar pemahaman mereka semakin luas dan aplikatif. Kunjungan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat mereka terhadap sains, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. (Ha)