Yogyakarta (MAN 1YK)- Banyak ide-ide cemerlang nan kreatif dihasilkan dari sebuah pemikiran sederhana. Seperti Yayasan Al-Hakim Scholarship wadah para alumnus MAN 1 Yogyakarta dan semua pihak yang peduli pendidikan. Mereka menggerakan umat agar berjama’ah dalam beramal jariyah, dengan “gerakan infaq 100 ribu per tahun”.
Berawal dari pengajian rutin guru dan pegawai MAN 1 Yogyakarta, yang diselenggarakan 2 bulan sekali, kemudian muncul gagasan cemerlang. Pada umumnya umat Islam saat ini sudah berjama’ah dalam ibadah seperti sholat dan haji, namun mereka belum berjama’ah dalam zakat, infaq dan shodaqah. Padahal zakat, infaq, dan shodaqah sangatlah potensial untuk mensejahterakan dan menjadikan umat bermartabat.
Kemudian hal itu dihubungkan dengan banyaknya alumni MAN 1 Yogyakarta sejak madrasah ini didirikan hingga sekarang yang jumlahnya hampir lebih dari 10 ribu orang, dan pontensi mereka untuk menjadi pelopor berjama’ah dalam bershodaqah. Lantas dari ide itu muncul gagasan “gerakan infaq 100 ribu per tahun” yang diwadahi dalam Yayasan Al-Hakim Scholarship.
Kini fungsi dan kebermanfaatan Al-Hakim Scholarship bagi pendidikan semakin nyata dirasakan oleh civitas akademika. Misalnya baru-baru ini, Kamis(17/8) kemarin, yayasan ini telah memberikan beasiswa kepada 33 siswa MAN 1 Yogyakarta yang berprestasi, yakni 12 siswa dalam Aksioma-KSM tahun 2017 dan 21 siswa dalam LKAS, Fiksi, dan OPSI.
Untuk memantapkan langkahnya, segenap pengurus Al-Hakim Scholarship mengadakan pertemuan dengan para wakil alumni MAN 1 Yogyakarta lintas angkatan, Sabtu(19/8), di Aula lantai 2, berlangsung mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.
Ada 14 orang alumni hadir dalam pertemuan itu. Mulai angkatan 1985 sampai angkatan 2006, antara lain Ir.Agung Sarwo Edi, Jarot Wahyudi, MA, Aris Munandar ketiganya alumni tahun 1985. Mereka disambut hangat Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd, wakamad Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd, dan segenap civitas akademikan MAN 1 Yogyakarta.
Salah satu Pembina Al-Hakim Scholarship Jarot Wahyudi, MA pada kesempatan itu mendorong, untuk terus mensosialisasikan gerakan ini dengan dibarengi data alumni. Melalui data alumni yang lengkap kata Jarot, akan lebih mudah untuk mengetahui peta alumni, baik dari segi alamat maupun profesi.
Menurut Jarot, yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu, fokus Al-Hakim Scholarship adalah untuk membantu MAN 1 Yogyakarta menjadi madrasah unggul. “Mari kita bergerak bersama-sama, mari kita uri-uri, kita fokus untuk membantu menjadikan madrasah unggul,”pintanya. “Rasanya kalau alumni yang sukses, kalau hanya sumbang 100 ribu, pasti mereka akan merasa kurang,”ungkapnya.
Kemudian ia mengajak agar gagasan yang baik ini bisa tersampaikan dan disambut baik oleh para alumnus. Karena itu salah satu cara yang efektif adalah dengan memanfaatkan media sosial, media massa, dan media cetak.
Namun demikian Jarot mengingatkan, agar tidak perlu tergesa-gesa untuk menjadi “hebat”, karena menurutnya Al-Hakim Scholarship mempunyai jangka panjang. “Jangan tergesa-gesa, pelan-pelan tapi pasti,”tandasnya.
Sementara itu Aris Munandar alumnus yang seangkatan Jarot menambahkan, selain data base alumni, ia mengusulkan agar madrasah mempunyai program unggulan yang terukur, sehingga dengan demikian dukungan para alumnus akan semakin kuat dan banyak. Ia juga mengingatkan akan pentingya Branding. Bahkan harus diperkuat dengan Brand Ambassador, dari seseorang yang mempunyai akses luas di masyarakat.
Satu persatu para alumnus yang hadir pada kesempatan itu memberikan pandangan dan pemikirannya, hingga akhirnya menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain meliputi perbaikan cara sosialisasi, pembuatan data base alumni, pembuatan website resmi Al-Hakim Scholarship yang ditargetkan tahun ini bisa diakses, perumusan program unggulan sebagai Al-Hakim, dan dukungan maksimal alumni yang bekerja di MAN 1 Yogyakarta.(dzl)
