Yogyakarta (MAN 1 Yogya) – Murid kelas X dan XI MAN 1 Yogyakarta menapaki langkah awal menuju pendidikan global melalui kunjungan ke European Higher Education Fair (EHEF) ke-17 tahun 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (6/11/2025). EHEF merupakan pameran pendidikan tinggi Eropa terbesar di dunia yang menawarkan berbagai peluang studi dan beasiswa internasional bagi pelajar. Tahun ini, sebanyak 87 perguruan tinggi Eropa hadir memperkenalkan program unggulan mereka, termasuk Erasmus Mundus Joint Masters (EMJM), yang memungkinkan mahasiswa menempuh studi S2 di lebih dari satu negara Eropa selama dua tahun.
Kunjungan ini menjadi bagian dari program literasi global MAN 1 Yogyakarta, yang mendorong murid untuk memperluas wawasan internasional dan mengenal lebih dekat ekosistem pendidikan tinggi di Eropa. Selama kegiatan, para murid berdialog langsung dengan perwakilan universitas dari berbagai negara seperti Belanda, Jerman, Prancis, Swedia, dan Finlandia.
Menurut panitia penyelenggara, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan EHEF terbesar di dunia yang ke-17 yang diselenggarakan di Yogyakarta (UGM) dan Jakarta (Menara Astra). Tahun ini, EHEF mengusung tema “1000 Green Engineering” dan kampanye “Women in STEM”, yang menyoroti pentingnya pendidikan berkelanjutan dan kesetaraan gender di bidang sains dan teknologi.
Para murid MAN 1 mendapat kesempatan berharga untuk mengunjungi pameran pendidikan yang sangat menantang. Kelas X mengunjungi EHEF pada pukul 10.00 WIB sedangkan giliran kelas XI adalah pukul 13.00 WIB. Didampingi beberapa guru pendamping, para murid MAN 1 Yogyakarta antusias berjalan ke kedung GIK yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter saja.

Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S. Pd., M. Pd., menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya madrasah dalam menumbuhkan semangat belajar global di kalangan murid. Edi ingin agar murid MAN 1 Yogyakarta memiliki wawasan internasional dan keberanian untuk bermimpi besar melanjutkan studi ke Eropa. “EHEF memberikan inspirasi bahwa peluang belajar di luar negeri terbuka lebar, asalkan mereka memiliki semangat, kemampuan bahasa, dan tekad yang kuat,” tegas Edi.
Salah satu murid, Kenzo Gravilla Perdana (kelas XB), mengaku sangat termotivasi setelah mengikuti kegiatan tersebut. Menurut Kenzo, dirinya menjadi tahu ada berbagai program beasiswa seperti Erasmus Mundus yang bisa membawa mahasiswa belajar di beberapa negara Eropa sekaligus. “Kegiatan ini membuat saya ingin lebih giat belajar dan memperbaiki kemampuan bahasa Inggris,” tutur Kenzo antusias.
Kunjungan murid MAN 1 Yogyakarta di acara EHEF 17th diharapkan menjadikan para murid semakin termotivasi untuk menatap masa depan global dengan semangat belajar, keberanian, dan tekad meraih beasiswa internasional. (luf)