Yogyakarta (MAN 1 YK)—Lembaga pendidikan yang bagus dan terkenal sekalipun tidak bisa menjamin kesuksesan, tanpa ikhtiar dan usaha, serta keras peserta didik itu sendiri. Hal itu diungkapkan Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Jerman (2009-2013) Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A. saat memberi motivasi para siswa MAN 1 Yogyakarta, Sabtu(12/5), di Aula lantai 2.
Eddy yang juga alumnus Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) tahun 1973(sekarang MAN 1 Yoyakarta) itu, hadir di kampus didampingi temannya seangkatan Ahmad Rifai dan Motivator Quantum Beautiful Diamond Institute, sekaligus alumnus MAN 1 Yogyakarta Tahun 1985 Nizar Johan Besary.
Dalam acara motivasi jelang penilaian akhir tahun (PAT) yang bertema ‘Mengawal cita-cita besar dengan spirit rasa syukur’ itu Eddy mengutarakan, ia sering kali mengisi materi atau menjadi narasumber di berbagai tempat, namun hadir di madrasah ini, terasa lebih istimewa.
Menurutnya, seseorang harus mempunyai cita-cita, namun jika cita-cita dan keinginan itu tidak tidak tercapai, maka tidak perlu kecewa. Pasalnya, semuanya di bawah aturan dan kekuasaan Allah. Seperti apa yang pernah ia cita-citakan waktu sekolah di PHIN dulu, ia ingin menjadi Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), tidak tercapai. Menurutnya, ada empat cara untuk gapai kesuksesan, yaitu innovation, creativity, initiative, dan ideas.
Lanjutnya, pekerjaan apa saja yang penting harus dijalani dengan professional. Kemudian ia juga mengingatkan, berdasarkan pengalamannya ia alami dalam menempuh pendidikan hingga jenjang doktor, agar seorang siswa tidak terlalu bangga dengan baiknya sekolah. Sebab menurutnya, hal itu tidak menjamin kesuksesan seseorang, kalau tidak diimbangi dengan kesungguhan dan kerja keras.
“Anda jangan bangga dengan sekolah yang baik, kalau anda sendiri tidak berusaha keras,”ujar pria kelahiran Semarang, 5 Oktober 1953 yang sekarang menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Penetapan Batas Maritim antara Republik Indonesia dan Malaysia (2015 – sekarang) itu.
“Be smart, be number one, be the best,”ujar peraih Master of Arts (M.A.) Politik dan Pemerintahan, St. John’s University, New York, Amerika Serikat, tahun 1989 itu.
Acara terus berlangsung, setelah berbagi pengalaman dalam menggapai kesuksesan, kemudian dilanjutkan motivasi oleh Nizar Johan Besary, hingga berakhir pukul 12.00 WIB.
Nizar mengutarakan, setidak realitas orang sukses itu ada tiga, yaitu semua orang dapat menggapainya dan tidak harus menjadi juara sekolah, adanya modal spiritual orang tua atau leluhurnya, dan memiliki ‘tabungan yang besar sebagai alat bayar kesuksesan masa depan’(baca:pengorbanan). (dzl)