Yogyakarta(MAN1YK)—Demi menyeimbangkan antara teori dan praktik dalam mata pelajaran Fikih, MAN 1 Yogyakarta selenggarakan praktik manasik haji dan perawatan jenazah untuk kelas X, Rabu(28/3) pagi, berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetya Hadi, M.Pd. saat membuka acara berharap, agar kelak para siswa tidak merasa canggung lagi, ketika mereka benar-benar menjalankan ibadah haji atau umrah. “Karena kalian sudah terbiasa,”ujarnya, di masjid Al-Hakim, lantai 2.
Pintanya, agar setiap siswa ketika mengikuti kegiatan ini dengan penuh kesungguhan. “Saya berdoa semoga semua anak-anak bisa menunaikan ibadah haji,”ujarnya. Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh siswa untuk mematuhi aturan dan tata tertib dalam praktik manasik haji .
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Pertama, manasik haji mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Kedua, praktik perawatan jenazah mulai pukul 10.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Setiap kelas didampingi oleh wali kelas dan narasumber yang kompenten. Tampak para siswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias.
Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Keagamaan Suyanto, M.S.I. mengatakan, manasik haji yang digelar hari ini, merupakan pendalaman materi mata pelajaran fikih, terutama submateri yang perlu dipraktikan, dan tidak cukup hanya dengan teori dan pengetahuan yang diterangkan di ruang kelas.
lanjutnya, hal itu dapat meningkatkan kemahiran para siswa dalam pelaksanaan manasik haji. “Bahkan diharapan kegiatan ini dapat menginspirasi para siswa untuk melaksanakan umrah dan haji, serta menumbuhkan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah saw,”ungkapnya.
Kemudian Ia menambahkan, praktik perawatan jenazah menjadi kompetensi penting di keluarga dan masyarakat yang harus dikuasai oleh para siswa, serta diharapkan dapat menanamkan rasa keterpangilan mereka untuk terjun langsung di masyarkat. “Setidaknya, apabila anak keluarga atau sanak family yang meninggal dunia, mereka dapat mengurusnya,”pintanya. (dzl)