Yogyakarta (MAN 1 YK) — MAN 1 Yogyakarta sambut kunjungan peserta Penguatan Kompetensi (PPKK) Kepala Madrasah Swasta Angkatan XVII, Program Madrasah Education Quality Reform, Selasa(28/09/2021) pagi, di Aula lantai 2. Kegiatan ini terselenggara atas Kerjasama Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan(GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan Pusdiklat Tenaga Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Semarang.
Ada 40 kepala madrasah swasta dan 1 pendamping (Widyaiswara) dari Balai Diklat Keagamaan Semarang Dr.Hj.Nurul Kamilati, M.Pd., M.Ed. Rombongan disambut langsung oleh Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd beserta segenap civitas akademika madrasah.
Nurul Kamilati menyampaikan, para kepala madrasah ini ingin belajar tentang kepemimpinan madrasah dan delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, dan Standar Sarana dan Prasarana. “Terima kasih atas kerjasamanya,” ujarnya.
Sementara itu, Wiranto Prasetyahadi dan keluarga besar MAN 1 Yogyakarta menyambut baik atas kunjungan ini. “Kami sangat senang. Selamat bagi bapak ibu kepala madrasah yang mengikuti kegiatan ini. Untuk sama-sama memajukan madrasah,” ujarnya.
Ungkap Wiranto, kemajuan madrasah adalah kemajuan kolektif, yang merupakan sinergi beberapa unsur, meliputi guru, pegawai, siswa, orang tua wali murid, komite madrasah, dan alumni. “Peran para alumnus sangatlah penting untuk pengembangan madrasah,” tandasnya.
Misalnya, sebutnya, Alumni yang tergabung dalam Yayasan Abituren PHIN (YAPHIN) merupakan forum atau wadah bagi Alumni Sekolah Guru Hakim Agama (SGHA), Pendidikan Hakim Islam Negeri(PHIN), dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta.
Sebuah gerakan kepedulian alumni untuk meningkatkan kualitas pendidikan MAN 1 Yogya melalui dukungan pendanaan. Selain itu juga YAPHIN merupakan sarana menjalin komunikasi dengan alumni, khususnya dalam rangka turut berpartisipasi dalam mendukung cita-cita MAN 1 Yogya menjadi madrasah unggul.
Lanjutnya, mereka membuat gerakan infaq berjamaah yaitu “Satu alumni seratus ribu satu tahun”. Donasi yang terkumpul disalurkan untuk program beasiswa sebagai bentuk apresiasi bagi siswa yang memiliki prestasi akademik, non-akademik dan kurang mampu, serta sponsorship event siswa-siswi MAN 1 Yogyakarta.
“Silakan bapak ibu untuk menggali potensi yang ada dan dapat dikembangkan di madrasah masing-masing, tidak harus sama dengan madrasah yang lain,” pintanya.
Dalam hal kepemimpinan itu, menurutnya pemimpin itu adalah melayani, bukan untuk dilayani. “Lakukan inovasi dan kerja sama serta bersinergi dengan berbagai unsur,” pungkasnya. (dzl)