Yogyakarta (MAN 1 YK) — Kesungguhan, kerja keras dan inovasi keluarga besar MAN 1 Yogyakarta dalam melayani masyarakat membuahkan hasil. Baru-baru ini, madrasah ini masuk dalam Top Ten Madrasah se-Indonesia atau menjadi sepuluh besar madrasah, berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer(UTBK) tahun 2020, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Madrasah ini berada di peringkat ke-9 dari 10 madrasah se-Indonesia. Yaitu; MAN Insan Cendekia Serpong, MAN Insan Cendekia Gorontalo, MAN Insan Cendekia Pekalongan, MAN 2 Kota Malang MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, MAN Insan Cendekia Oki MAN Insan Cendekia Jambi MAS Zakaria, MAN 1 Yogyakarta, dan MAN 2 Kudus.
Pengumuman tersebut disampaikan Ketua LTMPT, Prof. Mohammad Nasih dalam webinar bertajuk "Kiat Sukses Masuk Perguruan Tinggi Pilihan dan Pengumuman Peringkat Sekolah Berdasarkan Nilai UTBK 2020", yang disiarkan pada channel Youtube LTMPT Official (https://www.youtube.com/watch?v=QCpSMBTN9HY). Diungkapkan, Peringkat sekolah tersebut dalam beberapa kategori. Mulai dari 10 SMA terbaik, 10 MA terbaik, 10 SMK terbaik, Top 10 Rerata Sub Tes Kemampuan Kuantitatif, dan lain sebagainya.
Selain itu, MAN 1 Yogyakarta mendapatkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Penetapan Madrasah Penyelenggara Sistem Kredit Semester (SKS). Disampaikan langsung oleh Kasi Kurikulum Kanwil DIY Anita Isdarmini, S. Pd. M. Hum, dalam rapat dinas guru dan pegawai, Rabu(02/12/2020) pagi, di aula lantai 2.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menyambut baik SK tersebut. Ungkapnya, hal ini merupakan amanah dan kepercayaan masyarakat untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Mari kita sama-sama mengawal SK ini, semoga madrasah kita menjadi contoh, untuk menuju madrasah kelas dunia,” ujarnya.
Sementara itu Kasi Kurikulum Kanwil Kemenag DIY Anita Isdarmini, S.Pd., M. Hum berharap, agar dengan terbitnya SK tersebut dapat meningkatkan pelayanan kepada siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya. “Tujuan kita bukan selesai(dengan cepat-red) dalam waktu dua tahun, akan tetapi dengan sistem SKS ini dapat melayani siswa sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing,” pintanya.
Anita menambahkan, untuk menuju madrasah kelas dunia, maka harus sesegera mungkin menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri. (dzl)