Yogyakarta(MAN 1 YK)—Pengetahuan menjaga kebersihan lingkungan dan kesadaran dalam penanggulangan sampah menjadi agenda mendesak yang membutuhkan peran serta masyarakat. Bahkan, baru-baru ini volume sampah yang melimpah menjadi masalah tersendiri di Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama Tempat Pembuangan Akhir(TPA) Sampah di Kawasan Piyungan Bantul.
Karena itu, untuk menguatkan kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan, para peserta Kemah Bhakti Pramuka MAN 1 Yogyakarta yang digelar Bumi Perkemahan Bumi Tangkil, Kemiri, Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu, mengadakan lomba menghias tong sampah, sebagai ajakan untuk “back to nature” sebagaimana tema yang diusung dalam perkemahan ini.
Tampak setiap sangga mengutus 2 orang anggotanya untuk mengitu perlombaan ini, berbekal cat dan peralatan lukis, serta ember bekas cat tembok. Di tangan-tangan terampil mereka, barang bekas tersebut diubah menjadi karya yang indah dan menarik.
Devisi Lomba Perkemahan Bhakti Kharisma Qonita menuturkan, perlombaan ini sebagai respon terhadap problematika masyarakat saat ini, yaitu masalah penanggulangan sampah. Lanjutnya, melalui kegiatan perkemahan ini, setidaknya dapat menumbuhkan kesadaran dan menguatkan kesadaran para peserta kemah. “Ini merupakan peran dan tindakan nyata terhadap permasalahan ini,”ujarnya, sambil mengawasi jalan perlombaan, Ahad (31/3).
Lanjut Kharisma, pemenang perlombaan akan diumumkan pada penutupan perkemahan, Selasa(2/4) mendatang. Kemudian hasil karya mereka akan diberikan kepada masyarakat sekitar.
Selain lomba lukis tong sampah, juga di adakan pula bersih desa sekitar bumi perkemahan, masjid, Taman Pendidik Al-Quran, TK dan PAUD, serta lomba masak dan lomba pioneering yang digelar usai sholat Dzhur. (dzl)