Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, pendidikan dituntut untuk tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran sosial murid. Salah satu pendekatan yang menjawab tantangan ini adalah Pembelajaran Mendalam, sebuah proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pendekatan ini mendorong murid untuk memahami konsep secara utuh, mengaitkannya dengan kehidupan nyata, dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Deti Prasetyaningrum, S.Pd, guru Bahasa Inggris MAN 1 Yogyakarta, mencoba menerapkan Pembelajaran Mendalam dalam pembelajaran kelas XI melalui topik “Love Your Environment” dengan materi “Expressing Arguments/Opinions”. Kegiatan dimulai dengan Tes Kompetensi Awal berupa permainan kosakata, yang kemudian menjadi dasar pembagian kelompok belajar: advanced, intermediate, dan beginner. Setiap kelompok menghadapi tantangan berbeda, namun semuanya diarahkan pada aktivitas berbicara yang kontekstual dan bermakna.
Kelompok advanced melakukan simulasi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim. Mereka berperan sebagai wakil negara yang memaparkan isu lingkungan dan berdialog dengan Dewan PBB untuk mencari solusi. Kelompok intermediate menggelar talk show bertema lingkungan, dengan peran seperti pengusaha tambang, pemerintah, warga terdampak, pecinta lingkungan, dan host. Sementara itu, kelompok beginner melakukan demonstrasi lingkungan dengan orasi di depan gedung PBB, serta membuat flyer dan poster ajakan menyelamatkan bumi.

Kegiatan ini bukan sekadar latihan berbicara dalam Bahasa Inggris. Murid diajak untuk berpikir kritis, menyusun argumen, dan memahami berbagai sudut pandang. Mereka belajar bahwa menyuarakan pendapat bukan hanya soal keberanian, tetapi juga tentang empati, tanggung jawab, dan solusi. Dalam prosesnya, murid menunjukkan antusiasme, kreativitas, dan kepedulian yang luar biasa.
Manfaat dari pendekatan ini sangat terasa. Murid berkembang secara holistic, tidak hanya dalam aspek kognitif, tetapi juga afektif dan sosial. Mereka belajar berkolaborasi, bernegosiasi, dan menyampaikan gagasan dengan percaya diri. Aktivitas seperti simulasi, talk show, dan demonstrasi memberi ruang bagi ekspresi diri dan membentuk kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari solusi global.
Pembelajaran Mendalam yang diterapkan di kelas ini menunjukkan bahwa ketika murid diberi ruang untuk berpikir, merasa, dan bertindak secara sadar, pendidikan menjadi lebih dari sekadar pelajaran. Ia menjadi pengalaman yang membentuk manusia utuh, yang kritis, kreatif, dan peduli terhadap dunia di sekitarnya. (dee)