Yogyakarta (MAN 1 YK)—Khadijah binti Khawailid(Khadijah Al-Kubro) merupakan isteri pertama Nabi Muhammad saw. Dalam sejarah Islam, ia merupakan sosok wanita yang mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk mendukung Dakwah Rasulullah Muhammad saw, bahkan ia merupakan wanita pertama yang masuk Islam. Perlajanan hidup, perjuangan dan pengorbanannya sangatlah layak untuk menjadi teladan bagi generasi mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam kajian kitab Albusyro fi manaqibi assayyidah khadijah alkubro karya Muhammad bin Alwi alMaliki alhasani, di Masjid al-Hakim lantai 2, Pondok Pesantren Al-Hakim MAN 1 Yogyakarta (6-16 Mei 2019).
Kajian kitab jelang buka puasa Ramadhan 1440 H tersebut berlangsung mulai pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.20 WIB, yang diikuti seluruh santri putra dan putri, dengan narasumber Susilo Ali Sadikin, Lc, M.Pd. Kajian dimulai dengan lantunan asmaul husna dan kemudian diakhiri lantunan syair Bidayatul Khadroh secara bersama-sama.
Ali Sadikin menuturkan, berdasarkan riwayat yang ada, dikatakan bahwa Khadijah adalah satu di antara empat wanita yang mencapai kesempurnaan, dan satu di antara empat wanita terbaik di antara wanita-wanita penghuni surga.
Lanjutnya, ia melayani Nabi Muhammad saw selama lima belas tahun sebelum kenabian, dan sepuluh tahun setelah itu. Lanjutnya, Ia adalah contoh bagi wanita-wanita mukminah yang berjihad, dan bersedekah, serta contoh bagi para wanita yang mencari teladan untuk dijadikan panutan.
Sementara itu Pembina Harian PP Alhakim Abdul Kahfi Amrulloh, S.Pd.I. menjelaskan, kajian ini untuk mengenalkan sosok Ummul Mukminin kepada para santri. “Agar para santri dapat mengambil hikmah dan teladan dari Istri yang paling dicintai Nabi Muhammad saw itu,”ujarnya, saat ditemui, Jumat(17/5)sore.
“Khususnya untuk santri putri agar menjadikan Sayyidah Khadijah sebagai idola dan teladan hidupnya, dan untuk santri putra agar dapat memperlakukan istrinya kelak, sebagaimana Nabi memperlakukan Sayyidah Khadijah,”imbuhnya.(dzl)