Yogyakarta (MAN 1 YK) — Dalam menyambut penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mengundang sejumlah ahli, yaitu Dosen dari berbagai perguruan tinggi, Pengawas, Kepala Madrasah, Balitbang, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan guru madrasah dalam kegiatan Review Buku Panduan Pembelajaran Madrasah (Angkatan I), Rabu-Jumat (8-10/06/2022), di Hotel New Saphir Yogyakarta, Jalan Laksda Adi Sucipto No 38, Kota Baru, Yogyakarta.
Salah satu guru madrasah yang ikut andil dalam kegiatan ini adalah Dr. Suyanto, S.Ag, MSI, M.Pd. Guru Al-Quran Hadits MAN 1 Yogyakarta, yang juga Wakamad Bidang Humas. Saat dihubungi menuturkan, seluruh tim akan menghasilkan enam buku panduan pembelajaran madrasah. Sebagaimana yang diterangkan oleh Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI Prof.Dr.H. Moh. Isom, M.Ag. dalam memberi pengarahan.
Enam buku panduan buku tersebut; Pertama, Pandunan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Kedua, Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM). Ketiga, Panduan Pembelajaran dan Assesmen. Keempat, panduan Penilaian. Kelima, Panduan Proyek Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil-Alamin, dan Keenam, Panduan Pengembangan Modul Ajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta contohnya.
Melalui panduan-panduan tersebut, Isom berharap, tidak ada lagi dualisme antara madrasah dan sekolah, termasuk alokasi anggaran hendaknya juga sama. Madrasah mempunyai kekhasan yang terwujud dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab.
Lanjutnya, implementasi kurikulum Merdeka di madrasah yang telah dipayungi dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 347 Tahun 2022, perlu diikuti panduan-panduan inplementasinya. Panduan tersebut diharapkan dapat dipergunakan mulai tahun pelajaran 2022/2023 bagi madrasah yang mengikuti piloting penerapan kurikulum merdeka.
“Panduan diperlukan untuk menjembatani disparitas madrasah, sehingga dapat memandu yang masih memerlukan panduan, tetapi di sisi lain tidak menjerat bagi madrasah yang telah lebih siap,” ujarnya. (dzl)