Yogyakarta (MAN 1 Yogya) – Miru jarik merupakan keterampilan yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda saat ini akibat pengaruh modernisasi fashion. Padahal, budaya miru jarik layak dilestarikan agar tetap menjadi tradisi turun-temurun masyarakat Jawa. Sebagai bentuk pelestarian tradisi tersebut, MAN 1 Yogyakarta menghadirkan Festival Literasi Alnesa (Felisa) dalam rangkaian kegiatan Lustrum ke-XV, salah satunya melalui lomba miru jarik. Acara ini berlangsung pada Kamis (24/04/2025) di MAN 1 Yogyakarta dan diikuti oleh seluruh perwakilan dari kelas 10 hingga 11.
Setiap kelas mengirimkan satu tim beranggotakan tiga orang yang masing-masing bertugas membuat wiru jarik terbaiknya, lalu mengenakannya. Miru jarik memiliki pakem atau aturan tersendiri. Oleh karena itu, penilaian tidak hanya berdasarkan kerapian dan ketepatan waktu, tetapi juga pada kesesuaian dengan aturan budaya.
“Cukup menantang karena jarik Jawa punya aturan sendiri, bahkan wiru jarik khas Yogyakarta dan Solo saja berbeda. Tidak boleh asal bikin wiru,” ungkap salah satu siswa peserta lomba.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan siswa terhadap budaya lokal. Dengan melibatkan generasi muda secara langsung, MAN 1 Yogyakarta berupaya agar nilai-nilai budaya tak hanya dikenang, tetapi juga dipraktikkan dan diwariskan dari waktu ke waktu. (sab)