Yogyakarta (MAN 1 Yogya) - Di balik hiruk-pikuk ruang kelas dan buku pelajaran, ada momen pembelajaran yang tak hanya mengasah pengetahuan, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan. Pada 10 Februari 2025, Laboratorium Biologi MAN 1 Yogyakarta menjadi tempat berlangsungnya kegiatan praktikum yang tak biasa: Uji Golongan Darah Sistem ABO dan Rhesus. Kegiatan ini bukan sekadar eksperimen, melainkan pelajaran hidup yang membuka wawasan siswa tentang pentingnya ilmu biologi dalam dunia nyata.
Dipandu oleh guru biologi Malya Adzillina Silmi, siswa dari kelas XIA, XID, XIE, dan XIF dibagi menjadi tujuh kelompok per kelas. Setiap kelompok menunjuk satu orang sebagai probandus—sukarelawan yang darahnya akan diuji. Dengan penuh antusias, para murid melakukan pengujian, mencatat hasil, bertukar data antarkelompok, dan menyusun laporan ilmiah. Suasana laboratorium pun berubah menjadi ruang eksplorasi, diskusi, dan refleksi.
Lebih dari sekadar mengenal golongan darah, praktikum ini mengajarkan murid tentang urgensi pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata. Dalam situasi darurat medis, mengetahui golongan darah dapat mempercepat proses penanganan dan menyelamatkan nyawa. Dalam konteks perencanaan keluarga, pemahaman tentang sistem Rhesus menjadi penting untuk mencegah komplikasi kehamilan akibat konflik Rhesus antara ibu dan janin.

Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial. Murid belajar bahwa ilmu bukan hanya untuk nilai, tetapi untuk memberi manfaat nyata. Mereka menyadari bahwa di balik setetes darah, tersimpan informasi penting yang bisa menentukan keselamatan seseorang.
Pembelajaran di MAN 1 Yogyakarta tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada penerapan dan pemaknaan. Di sinilah pendidikan menemukan ruhnya: ketika ilmu bertemu dengan empati, dan pengetahuan menjadi alat untuk berbuat baik. (dee)