Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) – Keseruan “Pitulasan†tak hanya hadir lewat lomba fisik di lapangan, tetapi juga melalui adu strategi di dunia virtual. Lomba E-Sport pada rangkaian Pitulasan kali ini yang bertempat di gedung SBSN lantai 1 menjadi saksi serunya pertandingan Mobile Legends antar kelas, yang mempertemukan para pemain terbaik untuk membuktikan kemampuan mereka di medan pertempuran digital pada Rabu (13/08/2025).
Pertandingan berlangsung ketat dengan aturan yang tegas demi menjaga sportivitas. Setiap tim terdiri dari tujuh pemain, dengan lima pemain inti dan dua cadangan, seluruhnya berasal dari kelas yang sama. Ketua tim memegang peran penting, mulai dari koordinasi anggota hingga memastikan kelancaran komunikasi. Panitia juga mewajibkan tiap peserta menggunakan perangkat dan jaringan sendiri, serta menyerahkan data kontak berupa nomor WhatsApp dan nickname Mobile Legends.
Pertandingan ini menggunakan mode custom dengan sistem draft-pick dan menerapkan single elimination. Persaingan dimulai dari babak 32 besar dan berlanjut hingga final. Skin, emote, dan recall diperbolehkan, namun chat all selama pertandingan dilarang untuk menghindari provokasi. Segala gangguan koneksi dan perangkat menjadi tanggung jawab peserta.
Sebelum pertandingan, ketua tim wajib masuk ke grup WhatsApp resmi dan mengirimkan screenshot masuknya tim ke room pertandingan. Keterlambatan lebih dari sepuluh menit berujung diskualifikasi. Selama pertandingan, penggunaan program ilegal atau cheat mutlak dilarang. Jika terjadi disconnect, permainan tetap dilanjutkan tanpa jeda. Pemenang ditentukan saat base lawan hancur. Setelah pertandingan, tim pemenang harus segera mengirimkan screenshot hasil pertandingan ke grup resmi.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., turut memberikan tanggapan atas penyelenggaraan lomba E-Sport Mobile Legends dalam rangkaian Pitulasan. Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan perkembangan zaman sekaligus menjadi ruang pembelajaran yang relevan bagi generasi digital.

“Lomba Mobile Legends ini bukan sekadar permainan, tetapi juga sarana untuk melatih strategi, komunikasi, dan kepemimpinan. Di balik layar, para siswa belajar menyusun taktik, membagi peran, dan menjaga koordinasi tim. Ini adalah bentuk kecerdasan kolaboratif yang sangat dibutuhkan di era sekarang,†ujar Edi Triyanto.
Kamad juga menekankan pentingnya pengawasan dan etika digital dalam setiap kompetisi berbasis teknologi. “Kami mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam dunia digital, namun tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas dan tanggung jawab. Aturan yang diterapkan dalam lomba ini bukan hanya untuk menjaga keadilan, tetapi juga untuk membentuk karakter yang jujur dan disiplin. Semoga semangat kompetisi yang sehat ini terus tumbuh dan menjadi bekal positif bagi siswa dalam menghadapi tantangan masa depan,†tambahnya.
Lomba Mobile Legends di kegiatan Pitulasan ini bukan sekadar hiburan, melainkan ajang pembuktian mental, keterampilan, dan kekompakan. Di balik layar ponsel yang kecil, terjalin komunikasi cepat, strategi matang, dan semangat kompetisi yang besar membuat euforia Pitulasan terasa semakin lengkap. (sha)