Yogyakarta (MAN 1 YK)—Kegagalan Adhitya Alfaries untuk meraih medali pada Kompetisi Sains Madrasah(KSM) di Bengkulu bulan lalu tidak mematahkan semangat untuk berprestasi. Siswa kelas XII IPA 3 MAN 1 Yogyakarta itu, justru bangkit dengan meraih juara 1 pada Olimpiade Biologi Tingkat SMA/MA Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Lomba yang dikemas dalam Biologi Challenge Competition berlangsung pada Sabtu(6/10), di lantai 9, Kampus 4 UAD Yogyakarta. peserta lomba lebih dari 30 siswa berasal dari Bali, Gresik, Lamongan, Boyolali, Purwokerto, Magelang Surakarta, dan Yogyakarta.
Untuk mengikuti babak penyisihan dengan mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 80 butir dalam waktu 90 menit. Ketentuan pada babak ini jawaban siswa yang benar diberikan nilai 1 dan salah mendapat nilai -1, serta tidak menjawab diberi nilai 0.
Berdasarkan hasil penyisihan terpilih 5 peserta yang secara rangking diurutakan: Daniel Arsyi(SMAN Mayar Gersik), Adhitya Al Faries(MAN 1 Yogyakarta), Hanisa(SMAN 1 Yogyakarta), Muhammad F(SMA Assalam Surakarta), dan Afi Hidayatun Nafiqan(MAN 1 Yogyakarta).
Kemudian di babak semifinal kelima peserta bertanding dalam cerdas cermat dengan jumlah soal rebutan 20 soal terdiri soal berbahasa Inggris, sisanya berbahasa Indonesia.
Hasil dari cerdas cermat terpilih 3 peserta dengan nilai tertinggi secara berurutan Hanisa(SMAN 1 Yogyakarta), Adhitya Alfaries (MAN 1 Yogyakarta), dan Muhammad F( SMA Assalam Surakarta) untuk berlaga di babak final.
Para finalis mengerjakan praktikum dan hasilnya dipersentasikan di hadapan dewan juri, juga seluruh peserta. Berdasarkan praktikum dan presentasi ditetapkan juara secara berurutan Adhitya Alfaries (MAN 1 Yogyakarta) Hanisa(SMAN 1 Yogyakarta), dan Muhammad F (SMA Assalam Surakarta). Seluruh finalis selain meraih tropi dan piagam, juga uang pembinaan yang diserahkan pada penutupan.
Purnomo Basuki, S.Pd. Guru Pembimbing dan pendamping Siswa MAN 1 Yogyakarta menyampaikan, capaian ini mengulangi kesuksesan tahun 2017 lalu, yang dicapai Nada Humaizah, dan sebagai pembinaan yang rutin dilakukan, tidak hanya menghadapi lomba. (prb/dzl)