Yogyakarta(MAN 1 YK)-Mohon doa restu dan untuk memantapkan langkah, 6 siswa MAN 1 Yogyakarta Finalis OPSI(Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) Tahun 2017 lakukan audiensi di Kantor Kemenag DIY, Kamis(5/10) siang.
Mereka hadir di Kanwil Kemenag DIY, didampingi Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd, Wakamad Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd, dan Guru Pembimbing Taufik Zamhari, M.S.I. Kehadiran mereka disambut hangat secara langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag DIY Drs. H. Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag.
Wiranto menyampaikan, 6 siswa yang hadir bersamanya ini adalah finalis OPSI Nasional Tahun 2017, yaitu Royhan Ikbar,Tafidah Farras Rahmani, Muhammad Ibnu Prarista, dan Nafiul Huda di Bidang Sains dan Tenologi, serta Fatira Hilma Zaida dan Salsabila Ditya Anisa di bidang matematika dan rekayasa.
Wiranto menambahkan, mereka akan mengikuti tahap pameran dan presentasi OPSI, selama 6 hari( 9-14 Oktober 2017) mendatang, di Hotel Savana & Convention, Jalan Letjen Sutoyo No.30-34, Rampal Celaket, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Untuk ia memohon doa restu kepada segenap keluarga besar Kemenag DIY untuk para siswa tersebut yang akan berlaga pada kompetisi bergengsi tersebut.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag DIY Drs.H.Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag. sangat mengapresiasi dan men-suport untuk para siswa tersebut. Menurutnya, kompetisi ini bukan sekedar lomba akan tetapi merupakan perjuangan besar karena membawa akan memberikan nama baik bagi madrasah dan kementerian agama secara umum.
“Kalian merupakan akan menjadi bagian, yang memberikan teladan baik, sunnatan hasanatan, pahalanya akan terus berkembang, seiring dengan semangat yang dibangun akan membawa citra positip, bagi mansatu dan madrasah secara keseluruhan,”tuturnya.
Lanjut Lutfi, selama ini masyarakat menganggap, di madrasah hanya belajar ilmu agama saja, tetapi dengan hal ini telah membuktikan bahwa madrasah mempunyai potensi lain di bidang akademik. “Ini sudah luar biasa, nilai positif dan citra baik bagi kemenag,”ujarnya.
Ia menambahkan, prestasi para siswa MAN 1 Yogyakarta telah menjadi kultur. Untuk itu ia berharap agar kultur ini terus dirawat. “Saya berharap, terus dibangun, terus di-openi kultur yang ada ini,”Pinta mantan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama DIY itu. kelahiran Bantul, 5 Januari 1968 itu.
Bahkan, Lutfi berharap agar para siswa peraih prestasi ini diakomodir untuk melakukan ‘tour of success’ berkeliling ke madrasah-madrasah untuk memberi motivasi dan inspirasi. “Silahkan mereka cerita dengan bahasa yang mereka miliki, tetapi itu sudah membakar semangat bagi mereka. Biarkan mereka melakukan transformasi atas kesuksesan yang telah dilakukan,”saranya.
Kemudian menurutnya, kalau ini berhasil menurut hematnya, madrasah ke depannya akan menjadi destinasi pendidikan yang tidak hanya mengajari ilmu agama saja, tetapi juga bisa mengembangkan potensi akademik lainnya, di saat keluarga mengalami kegelisahan dalam membagun karakter, namun menurutnya, madrasah sudah siap. (dzl)