Ungkap Dampak Covid-19, Onestya, Siswi MAN 1 Yogyakarta Raih Juara 3 Lomba Storytelling

27 Aug 2021, 10:05 MAN 1 Yogyakarta 1142

this used to be photo

Yogyakarta (MAN 1 YK)—Pandemi covid-19 berdampak pada semua lini kehidupan, termasuk kehidupan remaja dan anak-anak. Di antara remaja dan anak-anak yang menderita karena, masa-masa belajar mereka terbatas, serta kebutuhan pokok mereka tidak tercukupi.

Hal tersebut diungkapkan Onestya Nabila Hasna, kelas XI MIPA 4, siswi MAN 1 Yogyakarta dalam Storytelling Competition yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pakuan Bogor Jawa Barat, Senin(16/08/2021). Melalui tema tersebut, siswi yang akrab disapa Onestya ini berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi ini.

Saat dihubungi, Jumat (27/08/2021), Onestya menuturkan, tema yang ia angkat dalam lomba stortytelling ini adalah "Create a story that tells us about what it would be like If there is no covid -19 pandemic outbreak in 2020. " yaitu bagaimana andaikan covid tidak terjadi. Lalu ia membuat cerita berjudul "My Ego Story"  Terinspirasi dari cerita, data, dan artikel asli.

Lanjutnya, dalam judul tersebut ia menceritakan dampak covid terhadap kehidupan remaja dan anak. Dimana banyak keluarga remaja dan anak yang kesenjangan hidup mereka turun, akibat pandemi dan membuat remaja dan anak tersebut menjadi lebih menderita karena kebutuhan pokok mereka tidak tercukupi bahkan terlibat dalam pernikahan dini.

“Akhirnya saya tersadar bahwa keadaan saya lebih beruntung dari orang lain, yang pada awalnya saya banyak mengeluh karena hadirnya pandemi,” ujarnya.

Ia merasa tertarik dengan temat tersebut, menurutnya karena cocok dengan tema dan secara nyata yang ia lihat dalam kehidupan sehari-hari. Lantas ia mencoba memahami tema lomba terlebih dahulu. kemudian membuat narasi, dengan berdasarkan artikel dan data yang ada di lapangan.

Kesungguhannya berbuah manis. Walaupun pada awalnya ia merasa pesimis mengikuti lomba tersebut. “Saya memaksakan diri untuk mencoba suatu hal yang baru dengan membaca lebih banyak data dan refrensi hingga larut malam,” ungkapnya.

Lomba ini dikategorikan untuk umum bukan SMA/SMK/MA/sederajat. Ia juga baru kali ini mencoba mengikuti lomba untuk umum. Selain siswa SMA/SMK/MA/sederajat ia harus juga bersaing dengan mahasiswa.

"Alhamdulillah saya mendapat juara 3. Juara 1 diperoleh mahasiswi dari Universitas  Gadjah Mada,” ujarnya. 

Untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, siswi kelahiran Magelang, 9 Agustus 2004 ini punya cara tersendiri. “Saya banyak membaca dalam Bahasa inggris seperti novel, berita, artikel. Kadang saya juga mendengarkan lagu berbahasa inggris untuk menambahkan kosakata,” kata puteri dari Sarwo Agus Mulyono dan Nisa Fidyati itu.

“Ketika saya tidak mengerti artinya saya tidak malas mencari kosakata, jaman sekarang sudah dibantu oleh kamus digital. selain itu saya juga rajin melihat refrensi kata jika digunakan dalam kalimat, karena satu kata dapat menjadi beribu makna jika ditempatkan di kalimat-kalimat tertentu,” pungkasnya. (dzl)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Siswa MAN 1 Yogyakarta Borong Juara Pencak Silat Tingkat Nasional, UIN Sunan Kalijaga
22 Nov 2024, 07:41

PKKM MAN 1 Yogyakarta: Langkah Strategis Menjaga Madrasah Berkelas Dunia
21 Nov 2024, 09:46

Tim PMR MAN 1 Yogyakarta Raih Juara 3 Olimpiade Kepalangmerahan UNYCORYC 2024
20 Nov 2024, 15:17

KIR Liba MAN 1 Yogyakarta Siapkan Dua Timnya Ikuti Seleksi Tingkat Nasional
20 Nov 2024, 13:58

Tak Sekadar Jepret, Siswa MAN 1 Yogyakarta Bidik Sampah untuk Jadi Juara 1 Tingkat Nasional
20 Nov 2024, 10:20