Lampung (MAN 1 Yogyakarta) - Memiliki siswa dan siswi yang berprestasi bagi MAN 1 Yogyakarta sudah tidak asing lagi. Begitu juga guru-guru tenaga pengajar yang berprestasi, pun MAN 1 Yogyakarta memilikinya. Salah satu guru tenaga pengajar muda di MAN 1 Yogyakarta, Muhammad Arju Shidqal Yaqin, guru pengajar Ilmu Tafsir yang berusia 24 tahun dan disibukkan dengan berbagai kegiatan mengajar dan pembimbingannya di ekstrakurikuler Jurnalistik di MAN 1 Yogyakarta, kali ini menunjukkan kemampuan luar biasanya dalam ajang internasional “Academic Writing Competition for Quranic Studies 2024.”
Kompetisi karya tulis Islami dengan tema “Contemporary Quranic and Hadith Studies; Opportunities and Challenges” ini diikutinya dengan mengirimkan naskah karyanya ke Departemen Ilmu Alquran dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin, UIN, Raden Intan, Lampung. Dengan mengusung judul “Reinterpretation of Mu'asyarah bi al-Ma'ruf in Surat Al-Nisa: 19 on the Marriage is Scary Phenomenon from Fazlur Rahman's Perspective, ditulis sesuai dengan kebutuhan, menggunakan campuran Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, sejumlah 18 halaman. Karya tulis Arju tersebut lolos di antara peserta-peserta yang lain dan tampil menjadi finalis lalu diujikan dengan dipresentasikannya pada Selasa (22/10) di hadapan tiga juri, yaitu Prof. Dr. Ahmad Zulfikar Shah bin Abdul Hadi dari Malaysia, Prof. Dr. Jajang Rohman, M.Ag., Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I.
Arju mengemukakan bahwa karya tulis ini dalam lingkup studi Alquran. Tulisan ini memuat uraian Alquran yang merespon isu sosial kontemporer mengenai fenomena marriage is scary pada surat Al-Nisa: 19. Tulisan ini menunjukkan bahwa Alquran Shalih likulli zaman wa makan dengan pendekatan teori kontekstualisasi Fazlur Rahman yang melandaskan makna historis ayat sebagai pijakan penafsiran sesuai konteks kontemporer. Arju merasa senang dan bangga walaupun baru dapat meraih juara Harapan 1, namun dia tetap bersemangat untuk menerima tropi, sertifikat, uang pembinaan, dan karyanya pun akan diterbitkan di jurnal ilmiah Sinta. Arju merasakan semangatnya ketika menyusun karya tulis ini. Hanya dalam tempo seminggu di sela-sela kesibukannya dengan padatnya kegiatan madrasah, akhirnya Arju dapat menyelesaikan karya tulisnya tersebut, menjadi finalis, dan hadir melakukan presentasi daring di depan dewan juri.
“Kita patut berbangga hati dengan kemenangan yang diperoleh Pak Arju ini. Ini semakin menunjukkan bahwa slogan MAN 1 Yogyakarta yang ‘Berkelas Dunia’ akan semakin terwujud, dengan tidak hanya siswa-siswinya saja yang berprestasi, namun diharapkan pula guru dan tenaga kependidikan juga terbawa untuk mengikuti kompetisi bukan hanya di taraf regional, ataupun nasional, tapi berjuang dalam kompetisi di tingkat internasional,” sambut Drs, H, Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., selaku kepala MAN 1 Yogyakarta. (wk)