Yogyakarta (MAN 1 YK) – Seluruh siswa MAN 1 Yogyakarta mulai melakukan absensi berbasis digital sejak tahun 2012 dengan menggunakan kartu pelajar yang ber- barcode. Sejak tahun 2015, sistem absensi siswa menggunakan mesin absensi sidik jari atau fingerprint.
Wakamad Bidang Kesiswaan Soeprastiyono Nugroho,S.Pd, M.Pd.I menjelaskan, Fingerprint Absensi Siswa (FAS) merupakan sistem absensi yang diharapkan mampu membangun kedisiplinan siswa mulai masuk kelas sampai pulang sekolah.
Lebih lanjut menurutnya, aplikasi ini memudahkan manajemen data kehadiran siswa sekaligus database madrasah berbasis teknologi sidik jari. “Disamping melatih kedisiplinan siswa, budaya antre dengan tertib dan sopan bisa didapatkan ketika siswa melaksanakan proses absensi tersebut,” ujarnya, Sabtu(21/9).
Mulai sekarang, sistem FAS akan lebih dikembangkan dengan aplikasi yang dapat terhubung dengan HP Android orang tua siswa. Hal ini dimaksudkan agar orang tua siswa dapat menerima informasi-informasi dari madrasah secara cepat, sehingga tercipta hubungan yang sinergis antara orang tua siswa dengan madrasah.
Sistem ini memungkinkan orang tua untuk memastikan putra putrinya belajar dengan baik sesuai dengan jadwal. “Setiap siswa yang melakukan scan absensi pada mesin fingerprint dapat langsung dikirim kepada orang tua/wali siswa melalui pesan yang dikirimkan melalui handphone orang tua siswa” tegas Soeprastiyono.
Wakil kepala madrasah (Wakamad) Bidang Kesiswaan tersebut lebih lanjut mengungkapkan, dengan adanya penerapan sistem absensi finger print ini akan memudahkan mendata tingkat kedisiplinan siswa terutama dalam hal tingkat kehadiran dan keterlambatan yang selalu akan kita minimalkan. (srn/dzl)