Yogyakarta (MAN 1 Yogya) — Aroma popcorn menyambut setiap langkah di Bioskop Empire XXI, Jalan Urip Sumoharjo. Namun selasa (14/10/2025), bukan sebagai penonton biasa yang datang menonton film, melainkan para sineas muda yang baru saja menamatkan perjalanan akademiknya di Jogja Film Academy (JFA). Suasana haru bercampur bangga terasa memenuhi ruang teater berkapasitas besar itu.
Tidak seperti wisuda pada umumnya yang digelar di aula atau gedung kampus, Akademi Film Yogyakarta memilih tempat yang “anti-mainstream” — di bioskop tempat karya-karya mereka benar-benar hidup di layar lebar untuk acara wisuda periode V 2025. Sebuah pilihan simbolis yang seolah berkata: “Inilah panggung kami, tempat kami berbicara lewat gambar dan cahaya.”
Hadir dalam acara tersebut, perwakilan MAN 1 Yogyakarta Apriyata ikut menyaksikan secara langsung bagaimana dunia pendidikan kreatif tumbuh subur di jantung kota budaya. Mereka menyaksikan 32 lulusan melangkah mantap menuju dunia profesional, siap bersaing di industri film tanah air.
Tri Wahyudi, Direktur Jogja Film Academy, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. “Film yang diproduksi oleh para lulusan ini tidak kalah dengan film profesional di dunia industri tanah air,” ujarnya penuh keyakinan di tengah tepuk tangan hadirin.
.jpeg)
Sinar layar kemudian perlahan memudar, menandakan dimulainya sesi yang paling ditunggu pemutaran empat film pilihan karya terbaik para lulusan. Satu per satu, kisah hidup, konflik, dan keindahan visual tersaji dalam film “We Used to Be Us” karya Razif Rafli Ramdhani, Sejengkal dari Pusar oleh Aji Rahardian Kusuma, “Toto and Tomorrow Home” karya M. Rafi Atha Naufal, dan “Happy Good Rest” oleh Yudalon Bilbo Luansa.
Keempat film ini menampilkan kekuatan ide, sinematografi yang matang, serta keberanian para sineas muda Jogja dalam mengeksplorasi isu-isu sosial dan emosional dengan pendekatan artistik yang memikat.
Sebagai penutup acara, seluruh tamu undangan, termasuk perwakilan MAN 1 Yogyakarta, menikmati jamuan makan siang hangat di Lombok Idjo Jogja Adisoetjipto. Suasana penuh keakraban ini menegaskan bahwa dunia pendidikan dan dunia industri kreatif dapat berjalan beriringan, saling mendukung dalam membentuk generasi kreatif masa depan, menumbuhkan kolaborasi positif di Kota Pelajar.
Kepala MAN 1 Yogyakarta H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. yang berhalangan hadir dan mengirim perwakilan dari MAN 1 Yogyakarta menyampaikan,” Momen ini bukan sekadar menghadiri undangan, tetapi juga menjadi pengalaman berharga—melihat langsung bagaimana pendidikan bisa melahirkan karya, dan karya bisa menjadi bentuk pengabdian pada budaya bangsa”. (adr)