Yogyakarta (MAN 1 YK)—Kerja Keras tiga Siswa MAN 1 Yogyakarta yaitu Zhahdo Bintang Ramadhan, M. Hanif Nursamsul, dan Farkhan Atoillah membuahkan hasil. Setelah melalui seleksi yang ketat, ketiga siswa ini berhasil meraih medali perak tingkat internasional dalam Malaysia Technology Expo (MTE) 2017, yang digelar di Putra World Trade Center (PWTC), Malaysia, pada 16-18 Februari 2017 kemarin.
Kedatangan mereka dari mengikuti MTE disambut dengan suka cita oleh rekan-rekan anggota Kelompok Ilmiah Remaja(KIR), guru, dan pegawai MAN 1 Yogyakarta di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Senin(20/2) sore.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. yang turut menyembut kedatangannya menuturkan, keberhasilan siswa ini merupakan suatu hal yang membanggakan madrasah se-Indonesia. “Untuk kalangan madrasah, ini kali pertama siswa madrasah mendapatkan Juara Lomba Penelitian Karya Ilmiah Internasional, ini suatu kebanggaan bagi seluruh keluarga besar madrasah di Indonesia,”ujarnya.
Lantas ia mendorong agar karya ketiga siswa ini segera dipatenkan, dan mendapatkan hak cipta secara hukum atau HAKI. Pasalnya, hasil kerja keras mereka dalam penelitian dapat dipertanggunjawabkan secara ilmiah, bahkan teruji hingga meraih juara 2 tingkat internasional.
Inovasi ketiga siswa tersebut adalah menciptakan aplikasi nanopartikel perak sebagai agen alternative pelapis antibakteri dan pelindung warna kain batik, atau diberi nama Antibacterial Batiq Textiles. Penelitian mereka lakukan sejak Januari 2015, ketiganya melakukan penelitian secara intensif tentang pelindung kain batik agar tidak mudah pudar warnanya.
Apresiasi dan penghargaan pun mereka dapatkan. “Kemarin ada perguruan tinggi negeri Yogyakarta yang menawarkan untuk masuk di perguruan tinggi tersebut,”Ujar Suyanto, M.Pd, Guru Pendamping yang mengikuti MTE.
Suyanto menambahkan, MTE 2017 yang digelar terbagi menjadi tiga kategori yaitu Peneliti Muda (SLTA), Peneliti Muda Tingkat Mahasiswa, dan Peneliti Professional untuk umum.
Selain meraih medali perak dalam MTE 2017, Tiga siswa MAN 1 Yogyakarta tersebut juga mendapatkan penghargaan Special Award dari Asosiasi Peneliti Taiwan. “Mereka tertarik dengan karya yang dihasilkan siswa MAN 1 Yogyakarta,”imbuhnya.(dzl)