Yogyakarta (MAN 1 YK)—Islam sebagai petunjuk dan jalan hidup, semestinya tidak hanya dijalankan hanya sebatas shuroh(tampilan) dan siroh(perilaku) saja, tetapi harus sampai kepada sariroh(niat dan batin), sebagai mana yang dicontohkan Nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah swt.
Hal tersebut diungkapkan Imam Wicaksono, Lc, MA. penceramah dalam acara “Syawalan dan Pamitan Haji” guru, pegawai, mantan guru dan pegawai MAN 1 Yogyakarta, di Aula lantai 2, Sabtu(15/6)kemarin.
Terang Imam, ibadah puasa yang baru dilaksanakan umat Islam pada beberapa minggu lalu merupakan ibadah yang sangat istimewa, karena betul-betul berada pada tingkat sariroh. Pasalnya tidak tampak dihadapan manusia. Kalau ibadah lainnya, seperti sholat, haji, dan zakat itu bentuknya tampak dan kasat mata, sehingga sangat mungkin akan disusupi rasa pamer dan tidak ikhlash karena Allah swt.
Sebutnya, terkadang sholat seseorang di hadapan jama’ah tampak lebih panjang bacaanya dan khusyuk dibanding kalau sholat sendirian di rumah. Sedangkan Rasulullah saw itu, ketika sholat sunahnya saat di rumah itu bacaannya lebih panjang dari pada sholat berjama’ah.
"Kam min shoimin laisa lahu min shiyaihi illa l-juu' wal athos(banyak di antara umatKu yang melakukan puasa, tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga),"ujarnya.
Acara “Syawalan dan Pamitan Haji” yang dihadiri guru, pegawai, pengurus Al-Hakim Scholarship, Komite Madrasah, dan Pelatih Ekstrakurikuler, serta mantan guru dan pegawai itu dimeriahkan pula dengan penampilan Grup Nasyid Senior ( ibu-ibu guru). Dua judul lagu religi yaitu “Alhamdulillah” dan “Semesta Bertasbih” karya Opick, dibawakan dengan baik.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd dalam sambutannya menuturkan, kehadiran para senior mantan guru dan pegawai menjadi motivasi bagi madrasah ini, walaupun mereka tidak bekerja lagi di madrasah tetapi doa-doa mereka sangat bermanfaat. Lanjutnya, madrasah dengan dinamikannya terus berkembang dan menorehkan banyak prestasi.
“Kami mohon doa dan restu bapak dan ibu, sesepuh kami, semoga MAN 1 Yogya terus berprestasi, sebagaimana slogan kita ‘Prestasi tiada henti, cerdas, dan Islami’,”pintanya.
Acara terus berlangsung. Suasana hangat dan akrab mewarnai pertemuan ini. Pada kesempatan ini pula dua guru MAN 1 Yogyakarta berpamitan untuk menjalankan ibadah haji yaitu Ari Satriana, M.Pd. dan Tuslihatun Amimah, M.Pd.I. Keduannya masuk kelompok terbang(kloter) 27, dan akan berangkat menuju Saudi Arabia pada, 14 Juli 2019 mendatang. (dzl)