Jakarta (MAN 1 YK) -- Siti Marwiyah, Pegawai MAN 1 Yogyakarta raih juara 3 kategori GTK Madrasah Berprestasi Jenjang Pustakawan, pada Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Tahun 2022, yang diselenggarakan Direktorat GTK Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Jumat (25/11/2022), di Ball Room Hotel Holliday Inn Kemayoran Jakarta Utara.
Saat dihuhungi, Pustakawan yang akrab disapa Marwiyah itu menuturkan, keberhasilannya ini telah melalui semua tahapan. Pertama, Portofolio, berisi dokumen selama 3 tahun terakhir (September 2019 - September 2022). Dokumen portofolio terdiri dari : Biodata, Ijazah pustakawan, bukti pendidikan dan pelatihan, bukti penghargaan yang pernah diraih, Bukti keikutsertaan dalam forum ilmiah, membuat karya feature, bukti keikutsertaan dalam organisasi kemasyarakatan, membuat laporan tentang pekerjaan yang dikerjakan, bukti fisik karya kreatif, membuat dua karya tulis ilmiah yaitu Karya Unggulan Pustakawan Berprestasi dengan tema yang telah ditentukan dan best practice karya inovatif dengan tema bebas sesuai dengan yang telah dikerjakan.
Kedua, adalah presentasi tentang karya tulis yang telah dibuat yaitu "Literasi Asyik dengan Gerakan Ramah Literasi di Perpustakaan MAN 1 Yogyakarta" yang dipresentasikan di depan tiga dewan juri dimana tes tersebut sebagian menggunakan bahasa asing. Selain itu materi tes juga berupa pengetahuan tentang moderasi beragama.
"Selain dokumen yang sesuai dengan juknis, tentu kita harus mempersiapkan mental dan kesehatan fisik, karena banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum presentasi seperti power point berupa infografis, membuat buku profil diri, banner tentang karya tulis kita," ujarnya.
Lanjutnya, ketiga, tes moderasi beragama: di sesi tes presentasi peserta memberikan argumennya mengenai penerapan moderasi beragama di lingkungan Madrasah dan implementasinya di dalam perpustakaan. Di saat pembukaan kompetensi anugerah GTK ada pre-test tentang moderasi beragama yg terdiri dari 7 soal essay dan dijawab dalam waktu 20 menit.
"Pengalaman yang paling berkesan, bertemu banyak peserta dari seluruh Indonesia dengan berbagai macam latar belakang, karakter budaya. Masing-masing peserta termasuk pustakawan menunjukkan hasil karya inovatifnya. Dari sini saya ambil kesimpulan bahwa banyak sekali hal yang dapat kita lakukan sebagai pustakawan untuk meningkatkan literasi," pungkasnya. (dzl)