Yogyakarta (MAN 1 YK)—Santri Pondok Pesantren Al-Hakim MAN 1 Yogyakarta berhasil raih sembilan piala dalam Musabaqah Qiraatul Kutub(MQK) yang digelar Kementerian Agama Kota, Sabtu(5/10), di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Jalan Pramuka 62 Yogyakarta.
Sedikitnya tujuh ratus santri se-Kota Yogyakarta bersaing dan beradu kemampuan dalam membaca buku-buku klasik Islam tersebut. Pada jenjang atau Marhalah Ula, Marhalah Wustho, dan Marhalah Ulya, dengan materi Bahasa Arab, Fikih, Ushul Fiqh, Balaghah, Tarikh, Tafsir, Hadits, dan Akhlaq , serta debat dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Setelah melalaui semua tahapan, santri Pondok Pesantren Al-Hakim berhasil raih Sembilan piala MQK, yaitu, Juara 1 debat Bahasa Inggris(Amartya Maulana, M Rifqi Abiyyu dan Raihan Fadillah R), Juara 1 debat Bahasa Arab(Mohammad Abdul Azis Taufiq H, Ikhsan Syafri Islami, dan Fauzan Akmal A).
Kemudian, Juara 1 Tarikh Wustho (Muflif Fadhlurrahman R), Juara 2 Nahwu Ulya (Sholahudin Afif An Nafi'i), Juara 3 Tarikh Ulya(Umar Noto Susilo), Juara 3 Akhlak Wustho (Muh Arsya Faliq Al Isbah), Juara 3 Fikih Wustho (Muhamad Mayalul Amnan), Juara 2 Akhlaq Ulya (Tabah Gilang Andillah), dan Juara 3 Fikih Ulya(Daffa Rahmatullah).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hakim dan juga Wakamad Bidang Keagamaan, Suyanto, M.Pd menuturkan, prestasi para santri tersebut sangat membanggakan. Pasalnya, hal ini dapat memotivasi dan menjadi pijakan untuk terus meraih prestasi berikut.
“Sangat membanggakan, insya Allah ini menjadi pijakan untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya, karena hidup harus diisi dengan prestasi,” ujarnya. “Turut bangga, bersyukur, dan terus mendoakan, yang terbaik untuk seluruh ananda,” imbuhnya, saat menerima kabar keberhasilan para santrinya.
Sementara itu salah satu Pembina Harian PP Alhakim Annas Rolli Muchlisin, S.Ag berharap, agar dengan meraih juara 1 dalam debat Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dapat memacu para santri untuk lebih giat meningkatkan kemampuan diri.
“Inti dari perlombaan bukan terletak pada piala, tetapi agar bisa meningkatkan ghirah belajar dan terus berproses tanpa henti,” tandas alumnus UIN Sunan Kalijaga tahun 2018 dan Penerima Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI itu, serta Juara 1 debat Bahasa Inggris PIONIR Tingkat Nasional di Aceh Tahun 2017 itu. (dzl)