Yogyakarta (MAN 1 YK) -- Bulan Ramadhan terkait erat dengan peristiwa turunnya Al-Quran. Kitab suci yang menjadi petunjuk umat manusia, dan menjadi sumber utama hukum bagi Umat Islam. Karena pentingnya momentum ini, Santri MANPK MAN 1 Yogyakarta menyelenggarakan peringatan Nuzulul Quran, Senin (18/04/2022) malam usai Sholat Tarweh, di Masjid Alhakim, Komplek madrasah.
Mauidhah Hasanah disampaikan oleh Syekh Mohamed Kotb Hussein Hassan Zakzouk, Mabu'uts (utusan) Tenaga Pengajar berkewarganegaraan Republik Arab Mesir di MAN 1 Yogyakarta, atas kerjasama Pemerintah Republik Arab Mesir, Universitas Al-Azhar Al-Azhar As Syarif, dan Kementerian Agama RI.
Syekh Mohamed, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan, Al-Quran merupakan Kalam Allah Swt yang diturunkan kepada penghujung para Nabi, Muhammad Saw, ditulis dalam mushaf, ditransmisikan secara mutawatir, menjadi ibadah dengan membacanya, dan menjadi penentang/penguat dengan kemukjizatannya.
Kemudian ia menjelaskan, tentang sejarah Al-Quran, pembagian ayat menjadi makiyah dan madaniyah, dan kemukjizatan Al-Quran. “Walaqad yassarnal quraana, lidzikri fahal min muddakir? (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?),” ujarnya mengutip Alquran Surat Al-Qamar ayat 17.
Selain sebagai mukjizat, Al-Quran mempunyai banyak manfaat ketika orang memperbanyak membacanya, bahkan Al-Quran akan memberi syafaat bagi pembacanya. Lebih dari itu, ia berharap agar Al-Quran harus diamalkan dalam kehidupan, sebagai mana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, dan para sahabat.
Lanjutnya, Ibnu Qatadah pernah bertanya kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah Saw. Maka Aisyah menjawab, ”Akhlak beliau adalah Al-Quran”. Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Quran.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., berharap dengan kegiatan ini, para santri MANPK MAN 1 Yogyakarta bertambah semangat untuk membaca dan mengkaji Al-Quran, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan Nuzulul Quran berlangsung khidmat. Acara diawali dengan pembacaan sholawat simthuduror yang diiringi dengan hadroh “Kasyiful Kurob”. (dzl)