Yogyakarta (MAN 1 YK)-MAN 1 Yogyakarta selenggarakan Bimbingan Teknis(Bimtek) penulisan Karya Tulis Ilmiah, Senin(21/2) siang, di Aula lantai 2. Kegiatan yang diikuti 48 siswa dari perwakilan kelas X dan XI tersebut, untuk menyambut Lomba KaryaTulis Ilmiah (LKTI) Kemenag RI Tahun 2017 yang akan digelar pada Agustus 2017 mendatang.
Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd. menerangkan, hampir semua anak-anak anggota Kelompok Karya Ilmiah Remaja MAN 1 Yogyakarta sedang memproses penelitian, terkait masuknya 18 judul penelitian di Dikpora. Demikian juga untuk FIKSI dan OPSI. "Oleh karena itu kami mencari kader-kader baru untuk acara LKTI Kemenag RI ini,"ujarnya.
Acara yang dimotori oleh Pelatih Kelompok Ilmiah Remaja(KIR) Nur Fathurrahman Ridwan ini disambut hangat para siswa. Tidak lupa Kak Ridi, sapaan akrab Nur Faturrahman Ridwan, memberikan motivasi kepada para peserta Bimtek, dengan menceritakan keberhasilan-keberhasilan karya anak-anak KIR Ulil Albab MAN 1 Yogyakarta.
Pelatih yang sudah berjasa membantu anak-anak KIR melahirkan karya-karya spektakuler hingga tingkat Internasional ini menceritakan, kerja keras dan usaha dari anak-anak KIR agar peserta bersemangat untuk melakukan penelitian.
Dalam acara Bimtek yang digelar siang itu, Kak Ridi menyampaikan beberapa materi terkait penelitian, seperti Jenis-jenis karya tulis, referensi yang bisa digunakan untuk mendukung penulisan, dan juga memberikan contoh-contoh kerangka penulisan karya ilmiah.
Setelah pemaparan materi dan motivasi, peserta Bimtek diminta menulis karya sederhana dalam dua lembar kertas. Karya tersebut harus diserahkan panitia Bimtek paling lambat dua hari setelah Bimtek. "Ini merupakan salah satu cara membuat anak-anak tertarik untuk menulis karya ilmiah,"terang kak Ridi.
Salah satu peserta Bimtek Annisa Tri siswa kelas X MIA 1 mengatakan, acara ini sungguh sangat bermanfaat. Dia juga merasa ingin melakukan penelitian setelah mengikuti Bimtek. Namun lebih jauh, Annisa mengatakan bingung ketika akan mencari permasalahan yang akan diteliti dan ditulis. Gadis yang selama ini terbiasa menulis fiksi ini agak kesulitan ketika mencari ide ilmiah.
"Kalau fiksi, karya saya sudah lumayan banyak, ada puisi, cerpen dan novel,"ujarnya. selama ini karya-karyanya dimuat dalam web-path nya, hingga banyak pembaca yang menikmati karya penanya. “Namun tidak menutup kemungkinan saya ikut mencoba melakukan penelitian dan menulisnya dalam karya ilmiah,” kata Annisa menutup perbincangan. (end/dzl)