Yogyakarta (MAN YK I)--Mental, Sikap, dan karakter generasi penerus menjadi faktor penting atas keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Mengingat akan pentingnya hal ini, segenap civitas akademika MAN Yogyakarta I, yakni guru dan pegawai selenggarakan rapat dinas membahas masalah ini, Senin(17/10), siang, di aula lantai 2.
Kepala MAN Yogyakarta I Drs.H.Wiranto Prasteyahadi, M.Pd. menyampaikan, madrasah ini berprestasi, hal itu karena para siswa yang masuk disini terseleksi dan proses pendidikan di dalamnya juga bagus. lebih dari itu, kalau sementara ini kompetensi kognitif sudah dicapai, dan bagaimana dengan sikap dan karakter para siswa, apakah sudah dicapai?
Maka untuk meningkatkan mental, perilaku dan karakter siswa bisa menjadi lebih baik, ia menunjukkan beberapa langkah-langkah pembiasaan yang baik. misalnya, pembiasaan doa pagi dan tadarus Al-Quran, serta membaca Asmaul husna, dan penjadwalan sholat Dhuha. Kelas X dijadwalkan sholat dhuha secara berjama'ah di masjid Al-Hakim di Kampus MAN Yogyakarta I setiap hari Senin dan Selasa, mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 07.15 WIB. sebelum proses belajar mengajar.
Pada waktu dan tempat yang sama, kelas XI mendapatkan jadwal setiap hari Rabu dan Kamis, sementara itu kelas XII pada setiap hari Jumat dan Sabtu. Selain itu, Wiranto mengajak untuk mengaktifkan gerakan jama'ah sholat Dzuhur. "jadi saat sholat dzuhur semua kantor harus "off", semua mengerjakan sholat jama'ah,"pintanya.
Ia menambahkan, agar guru dan pegawai tidak segan-segan untuk memberi apresiasi dan pujian kepada para siswa, walaupun hanya sekedar ucapan "terimaksih". Hal itu menurutnya, akan berdampak positip bagi siswa, dan dapat memotivasinya.
"jika anakmu berbohong, itu karena engkau menghukumnya terlalu berat. Jika anakmu pemalu, itu karena engkau tidak mengajari dia percaya diri. Jika anakmu tidak percaya diri, itu karena engkau tidak memberi dia semangat. Jika anakmu kurang berbicara, itu karena engkau tidak mengajaknya berbicara. Jika anakmu mencuri, itu karena engkau tidak mengajarinya memberi. Jika anakmu pengecut, itu karena engkau selalu membelanya,"ucapnya mengutip salah satu hikmah dalam mendidik anak.
"Jika anakmu tidak menghargai orang lain, itu karena engkau berbicara terlalu keras kepadanya. Jika anakmu marah,itu karena engkau kurang memujinya. Jika anakmu suka berbicara pedas, itu karena engkau tidak berbagi dengannya. Jika anakmu mengasari orang lain, itu karena engkau suka melakukan kekerasan terhadapnya. Jika anakmu lemah, itu karena engkau suka mengancamnya. Jika anakmu cemburu, itu karena engkau menelantarkannya, "lanjutnya.
"Jika anakmu menganggumu, itu karena engkau kurang mencium dan memeluknya. Jika anakmu tidak mematuhimu, itu karena engkau menuntut terlalu banyak padanya. Jika anakmu tertutup, itu karena engkau terlalu sibuk. Jika anakmu pendendam, itu karena engkau suka menghukumnya. Jika anakmu malas, itu karena engkau sering memerintah orang lain. Jika anakmu boros, itu karena engkau suka menghambur-hamburkan uang,"masih kata Wiranto
"Jika anakmu egois, itu karena engkau tidak mau mendengarkan pendapat dia. Jika anakmu sombong, itu karena engkau tidak mengajarinya hidup sederhana,"pungkasnya.
Selain itu, Wiranto juga berpesan, agar anak-anak yang mempunyai potensi dan bakat agar diakomodir walaupun mereka tidak masuk organisasi di OSIS. "Jadi yang ikut lomba karya ilmiah itu tidak mesti anggota KIR, silahkan diakomodir,"ujar Wiranto mencotohkan.
Acara rapat terus berlangsung, dan banyak hal yang dibicarakan, seperti disiplin guru dan pegawai, serta regulasi yang berlaku saat ini, dan rencana studi banding di Bandung, sebagai upaya untuk mengembangkan madrasah ini. tepat pukul 14.30 WIB, acara Rapat dinas dan koordinasi berakhir.(dzl)
