Yogyakarta (MAN 1 YK)— Kemah Bhakti ke-30 MAN 1 Yogyakarta sangat padat kegiatan, di hari ke-2 perkemahan, setelah hampir seharian melakukan bakti sosial di lingkungan warga sekitar Bumi Perkemahan Girikaton, Hargobinangun, Pakem, Sleman Yogyakarta, Ahad(9/4), langsung dilanjutkan perlombaan antar sangga.
Udara segar di tengah hamparan rumput hijau serta pepohonan yang mengelilingi bumi perkemahan itu seakan merekam segala gerak langkah aktifitas peserta perkemahan. Tepat pukul 15.45 WIB selepas Sholat Ashar, Kemah Bhakti itu menghelat dua lomba, yaitu lomba masak Kreatif dengan bahan dasar jagung dan lomba pioneering berbekal tongkat dan tali.
Koordinator Lomba masak kreatif Nurul Atiqoh menjelaskan, lomba masak sengaja memilih jagung sebagai bahan dasar. Kata Atiqah, jagung menjadi salah satu makanan pokok yang mudah di dapatkan di perdesaan, dan menjadi alternatif untuk ketahanan pangan, yang selama ini hanya bergantung pada beras.
Melalui lomba memasak jagung ini Atiqah berharap, kreatifitas para peserta dapat terasah. Adapun unsur penilaian terangnya, cita rasa masakan, kreatifitas masakan, dan presentasi masakan di hadapan para dewan juri.
Sementara itu, Koordinator lomba pioneering Bintang Setia Budi, saat dikonfirmasi, mengapa pioneering terpilih menjadi cabang lomba dalam perkemahan ini. Ia menjelaskan, pioneering diajarkan di kepramukaan, yakni salah satu teknik pramuka dalam penggunaan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek.
Lanjut Bintang, pioneering tersebut dapat mengasah keterampilan peserta dalam membuat sebuah model suatu objek sederhana yang nantinya dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini dapat memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar peserta, serta dapat memproyeksi pemikiran peserta dalam merancang suatu objek sebenarnya,”terangnya.(shs/dzl)