Yogyakarta (MAN YK I)-Sebanyak 230 siswa kelas X MAN Yogyakarta I ikuti manasik haji, Jumat(11/11)pagi, di kampus MAN Yogyakarta I. Sejak pukul 07.15 WIB, mereka sudah memadati masjid Al-Hakim Komplek MAN Yogyakarta I, untuk mendapatkan pengarahan secara umum tentang tata cara pelaksanaan manasik haji.
Sebelum praktik dimulai, Kepala MAN Yogyakarta I Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. memberikan pengarahan. Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini. “walaupun praktik ini sangat sederhana di madrasah ini,”ujarnya. Namun ia berharap agar para peserta bisa mengikutinya dengan khidmat dan penuh kesungguhan. Selain itu, ia juga berharap agar tahun depan pelaksanaan praktik manasik haji bisa dilaksanakan di lokasi Asrama Haji Donohudan Solo Jawa Tengah. Pasalnya, sarana dan prasarana di tempat tersebut sangat memadai. Ia menambahkan, karena pelaksanaan kegiatanan ini pada jam proses belajar mengajar (PBM), untuk ia mengajak para peserta untuk tetap menjaga ketertiban.
Sementara itu Pembimbing Kegiatan ini Drs.H.Jazim menerangkan, manasik yang akan dipraktikan adalah haji dengan cara tamattu’ yaitu melaksanakan umrah kemudian haji, dengan pemberangkatan gelombang pertama. Rutenya terang Jazim, Bandara Adi Sumarmo Solo Indonesia ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, kemudian Madinah. Dari Madinah kemudian melalui Bir Ali, yaitu Miqot Makani jamaah haji sudah harus memakai pakaian ihrom. Lalu, Thawaf, sa’i, dan di akhiri tahallul. Setelah umroh, kemudian menjalankan rukun dan wajib haji.
“Labbaikallaahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbarika, innal hamda wan-ni’mata laka wal-mulka laa syariika laka,”suara talbiyah peserta manasik bersahutan, membuat kegiatan ini semakin khidmat. Tampak para peserta mengenakan baju serba putih, dan khusus peserta putra menggunakan baju ihrom.
Ketua Rumpun Program Studi Agama Muhammad Amin, MA. Menyampaikan, kegiatan ini untuk menambah pemahaman para siswa. Secara teori kata Amin, demikian sapaan akrabnya, mereka sudah mendapatkan di ruang kelas pada mata pelajaran fiqh. namun hal itu tidaklah cukup, perlu praktik. Sebab menurutnya praktik akan menjadikan mereka semakin paham. “Semoga dengan praktik ini, mereka menjadi lebih paham,”katanya. Ia juga berharap agar keinginan mereka untuk menjalankan ibadah haji yang mejadi salah satu rukun Islam ini semakin kuat. (dea/kf/dzl)