Yogyakarta(MAN 1YK)— Calon Siswa MAN 1 Yogyakarta Program Keagmaan(MAN-PK) yang telah lolos seleksi, bersama orang tua wali siswa mengikuti pertemuan yang digelar, Sabtu(22/4)kemarin, di Aula lantai Kampus MAN 1 Yogyakarta. Kehadiran mereka disambut hangat oleh segenap civitas akademika MAN 1 Yogyakarta. Sebelum pertemuan itu dimulai, tepat pukul 08.00 WIB alunan lagu-lagu nasyid dengan iringan musik hadroh "Kasyiful Kurab" sapa mereka.
Pada pertemuan awal ini, Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menyampaikan, sebanyak 24 siswa yang telah lolos seleksi dan diterima di madrasah ini merupakan kader ulama. Untuk itu Wiranto berharap, mereka kelak bisa menjadi generasi penerus yang mampu menggantikan para pemimpin saat ini, dengan akhlak mulia dan kejujuran. "Mudah-mudahan anak-anak kita ini jujur, dan mampu membawa kesejahteraan bagi umat,"ujarnya.
Wiranto menambahkan, kurikulum program ini adalah mengikuti kurikulum tahun 2013, dengan penguatan tambahan tutorial Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta kajian kutub turats islami di sore dan pagi hari. "Saya yakin anak-anak kita ini adalah anak-anak pilihan,"ungkapnya.
Dalam proses pendidikan dan pengajaran, ia mengajak seluruh pihak, khususnya segenap civitas akademika MAN 1 Yogyakarta dan orang tua wali siswa untuk bersama-sama mengelola kader ulama tersebut. "Mari kita kelola bersama, semoga output-nya kelak bukan hanya pintar secara intelektual, tetapi juga mempunyai karakter, akhlakul karimah, berbakti kepada orang tua, guru, bangsa dan Negara,"harapnya.
Sementara itu Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Keagamaan Suyanto, M.Pd, dalam presentasi menjelaskan petunjuk dan teknis pegelolaan program Revitalisasi MAN-PK ini. "Mudah-mudahan pertemuan ini menjadi awal kesuskesan putra bapak ibu sekalian,"ujarnya mengawali presentasinya.
Ada 53 siswa kata Suyanto, yang mengikuti seleksi masuk MAN PK di madrasah ini, namun sesuai dengan ketentuan hanya menerima 24 siswa saja. "Selamat bergabung,"ujarnya lagi.
Suyanto menuturkan, program ini, merupakan revitalisasi MAN-PK yang dulu pernah ada. Program tersebut dipandang dan dinilai berhasil mengantarkan para siswanya mencapai kesuksesannya. Ia menunjukkan para alumninya saat ini menjadi leader di beberapa instansi penting pemerintah, dan banyak juga yang terjun di masyarakat umum dengan peran mereka dalam yang sangat bermanfaat bagi umat. Antara lain Lanjutnya, seperti Prof.Noorhaidi Hasan Direktur Pascasrjana UIN Sunan Kalijaga (Alumni MAPK Jogja 1990), Pramono Ubaid Thantowi Komisioner KPU 2017 – 2022(Alumni MAPK Jogja 1993), Dr Mudhofir Abdullah, Rektor IAIN Surakarta (Alumni MAPK Jogja 1991), dan banyak lagi.
Tujuan dari program ini terangnya, menghasilkan peserta didik yang kompeten dalam bidang keagamaan (Tafaqquh fiddin); kompeten dalam bidang kebahasaan asing (minimal Bahasa Arab dan Bahasa Inggris), kompeten dalam bidang wawasan dan khazanah keislaman, serta diharapkan menjadi kader ulama yang berwawasan keislaman, keindonesiaan dan kemodernan.
Walau demikian terangnya, program ini juga tidak berarti menutup kran(peluang) bagi mereka, yang ingin meneruskan ke perguruan tinggi umum, seperti masuk kedokteran. Akan tetapi tegas Suyanto, mereka harus belajar ekstra keras mempelajari ilmu-ilmu umum, selain belajar ilmu-ilmu agama yang telah menjadi materi wajib program ini.
Usai presentasi, para orang tua wali siswa tersebut juga di ajak 'rembukkan' tentang program, tata kelola, dan pembiayaan. Tanggapan dan tanya jawab pun berlangsung hangat. Setelah itu dilanjutkan regristasi.(dzl)