Kota Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta)_ Menjelang akhir tahun ajaran 2024/2025, MAN 1 Yogyakarta menyelenggarakan pengajian melalui audio room class pada jam pertama, Jum’at (16/5-2025). Narasumber pengajian pagi ini adalah Dr. Suyanto, S.Ag., M.Pd., sekaligus wakil kepala madrasah bidang Humas. Pada pengajian ini, Suyanto menyampaikan refleksi perjalanan para siswa dan seluruh civitas di MAN 1 Yogyakarta selama ini. Indikator keberhasilan belajar salah satunya adalah mendapatkan hidayah dari Allah.
Ciri orang yang mendapat hidayah ini terdapat dalam Albaqarah 1-6, di ayat yang ke-5 Allah berfirman: mereka itulah yang mendapatkan hidayah, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Di antaranya bisa dimaknai sukses, beruntung, bahagia. Mulai ayat yang ke-3 sampai ayat ke-4 merupakan rincian dari mereka yang mendapat hidayah sekaligus berpredikat berhasil.
Siapakah orang-orang yang mendapat hidayah?
1. Orang-orang yang beriman kepada al ghaib. Allah sebagai dzat yang paling tinggi keghaibannya, yang kita yakini semua yang diciptakan oleh Allah adalah diperuntukkan untuk manusia. Orang yang beriman kepada yang ghaib sebagai indikasi pertama kita mendapat hidayah Allah Swt. Kita tidak diawasi tetapi selalu merasa bersama dengan Allah. Ada makna kebersamaan dengan Allah ada juga makna diawasi Allah. Allah selalu bersama kita sehingga kita selalu optimis dalam kehidupan kita, tidak ada rasa putus asa. Allah membersamai kita. Jangan takut jangan khawatir, Allah selalu bersama kita, selalu menolong kita, tetapi ada syaratnya, Allah menolong kita, yaitu:
“Kalau kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kamu. Kamu juga harus mau menolong makhluk-makhluk Allah, maka Allah pasti akan selalu menolongmu.” Selalu merasakan kebersamaan dengan Allah. Selalu dalam pengawasan Allah. Tidak ada orang di muka bumi ini yang luput dari pengawasan Allah. Pengawasan Allah itu tidak langsung, tetapi diwakilkan kepada malaikat. Raqib dan Atid. Pengawasan Allah bukan hanya melalui malaikat Raqib dan Atid, tetapi juga malaikat Izroil. Malaikat maut juga selalu mengintai kita. Semua hal yang ada di sekitar kita menjadi rekaman kita, jejak-jejak langkah kaki kita dicatat oleh para malaikat ini.
Mari segera bertaubat, meningkatkan ibadah kita kepada Allah. Indikator pertama orang mendapat hidayah Allah adalah percaya yang ghaib.
2. Yang kedua menegakkan salat, bersungguh-sungguh mengerjakan salat, melaksanakan dengan sempurna syarat, rukun, dan waktunya. Bersegera berwudhu dan menuju masjid untuk mengerjakan salat berjamaah di masjid. Sebanyak apa kita bermain-main dengan dunia kita maka berkuranglah waktu ibadah kita hari itu kepada Allah.
Marilah kita menegakkan salat dengan sebaik-baiknya baik salat wajib maupun salat sunat.
3. Orang-orang yang menafkahkan sebagian rizkinya. Rizki tidak harus selalu berbentuk uang, tetapi juga bisa tenaga, kesehatan, dan lain-lain yang kita miliki.
4. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah, beriman kepada kebenaran Qur'an dan kitab-kitab terdahulu. Kitab-kitab ajaran Rasulullah SAW, Al-quran menyempurnakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya. Iman kita kepada kitab-kitab terdahulu, kita yakini kebenarannya dan kita ikuti ajaran-ajarannya.
“Alhamdulillah kita belajar di madrasah selalu dengan alquran. Sehingga kedekatan kita setiap hari dengan Alqur’an ini menjadi point ibadah tersendiri bagi kita. “ Demikian Suyanto menambahkan.
Selanjutnya yang ke-5 orang yang mendapat hidayah adalah orang yang yakin dengan kehidupan setelah kematian. Alam yang kita lalui sampai dengan hari akhir ada 9 tahapan.
Yang pertama, Alam ruh, kedua, di alam kandungan, ketiga, di kehidupan saat ini di dunia. Yang keempat, Alam sakaratul maut, alam antara hidup di dunia dan di alam barzah. Selanjutnya yang kelima Alam kubur. Yang keenam, Alam kebangkitan. Ketujuh, Alam mahsyar. Kedelapan, Alam ditimbang, dan yang kesembilan Yaumul akhir, yaitu hari penentuan.
Perjalanan panjang dari nomor 4 sampai akhir ditentukan oleh perbuatan-perbuatan kita selama hidup di dunia.
Alhamdulillah setelah kita tidur dan kita dibangunkan lagi pagi harinya, Allah membangunkan kita dari wafat kita. Allah mewafatkan orang yang mati dan Allah mewafatkan orang yang tidur. Maka setiap setelah bangun tidur, kita wajib mengucapkan doa Syukur, bahwa Allah telah membangunkan kita Kembali dari wafat kita dan memberi kesempatan kita untuk dapat beribadah Kembali di dunia ini.
“Alhamdulillahil ladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihin nusyur." Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami, dan kepada-Nya kami dibangkitkan.”
Kelima indikasi tadi disebut mutaqin. Bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajarimu ilmu. Indikator orang berilmu adalah orang yang mendapat hidayah. Karena prasayarat kita diajari Allah adalah kita bertaqwa kepada Allah. (wk)