Yogyakarta (MAN 1 YK)—Setiap orang berhak untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Namun tidak ada kesuksesan tanpa proses dan tahapan, serta rintangan yang harus dihadapi dan dilalui. Begitu juga dalam dunia pendidikan. Kesuksesan dan keberhasilan dalam dunia pendidikan tidak bisa dirasakan secara langsung atau instan, akan tetapi butuh waktu untuk menggapainya.
Seperti yang diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hakim Asrama MANPK MAN 1 Yogyakarta Dr.Suyanto, M.S.I. dalam kegiatan pembukaan kegiatan Asrama MANPK Tahun Pelajaran 2021/2022, Senin (12/07/2021) malam. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa MANPK MAN 1 Yogyakarta, guru dan Pembina harian, melalui zoom meeting.
Terang Suyanto, para siswa MANPK MAN 1 Yogyakarta telah melalui tahapan seleksi penerimaan yang ketat. Untuk tahun ini, ada 24 siswa yang diterima menjadi siswa MANPK, dari 124 pendaftar dalam Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) tahun pelajaran 2021/2022. Menurutnya, bagi siswa yang lolos seleksi, telah mendapatkan tahapan awal kesuksesan.
“Ananda ini telah menjadi pemenang dari 124 orang. Ini sudah menjadi tanda-tanda kesukessan pada tahap berikutnya,” ujar Suyanto, yang juga Wakamad Bidang Humas itu, kepada siswa baru MANPK.
Ungkapnya, salah satu indikasi keberhasilan suatu lembaga pendidikan adalah keberhasilan para alumnusnya akan tampak, kurang lebih dalam waktu 20 hingga 25 tahun. Seperti Alumni MANPK MAN 1 Yogyakarta jilid pertama telah membuktikan hal tersebut.
Di antara mereka yang saat ini menduduki peran penting di masyarakat luas, baik pemerintahan maupun swasta. Antara lain; Rektor IAIN Surakarta: Mudofir, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri: Subhan Cholid dan Direktur Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Noorhaidi Hasan, yang sekarang menjabat sebagai Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
“Mudah-mudahan jejak-jejak keberhasilan mereka itu memawaris kepada Ananda,” harap Alumnus MANPK Yogyakarta tahun 1996 itu.
Lanjutnya, revitalisasi MANPK mulai tahun 2017, bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang kompeten dalam bidang keagamaan (tafaqquh fiddin); wawasan keindonesian dan khazanah keislaman; dan kebahasaan asing (minimal bahasa Arab dan bahasa Inggris).
“Ilmu yang abadi itu, ilmu agama. Selalu digunakan walaupun sudah pensiun(hingga akhir hayat-red). Kalian jangan ragu. MANPK untuk sukses dunia dan akhirat. Niatkan mencari ilmu lillah, insya Allah, Ananda sudah pada titik terang,” ucapnya.
“Man asyroqot bidaayatuhu asyroqot nihayatuhu (siapa cemerlang di permulaannya, maka terang di akhirnya," pungkasnya. (dzl)