Yogyakarta (MAN 1YK)—Masa purna tugas atau pensiun menjadi suatu hal lazim akan dialami setiap pegawai. Namun tidak demikian dengan hubungan silaturrahim. Justru jalinan silaturrahim menurut pandangan Agama Islam, diperintahkan untuk terus disambung dan dikuatkan sampai akhir hayat.
Hal tersebut mengemuka, dalam acara pamitan purna tugas, Sabtu(20/5) kemarin, salah satu pegawai MAN 1 Yogyakarta, yaitu Ketua Tata Usaha Marwanto, BA. Sosok yang akrab disapa pak Mar ini, telah menjalankan tugas selama sedikitnya 33 tahun di kementerian agama, dengan ragam instansi yaitu 8 tahun di Kemenag Sleman, 10 tahun di Kanwil Kemenag DIY, 4,5 tahun di MTs Negeri 2 Yogyakarta, 4,5 tahun di MAN Sabdodadi Bantul, dan 6 tahun di MAN 1 Yogyakarta.
Banyak pengalaman dan kenangan selama bertugas di MAN 1 Yogyakarta. “Saya bergaul dengan bapak ibu, dengan tulus mohon maaf sebesar-besarnya,”tuturnya.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menyampaikan, waktu tugas terus bergulir, baik disadari ataupun tidak. Purna tugas menjadi hal yang lumrah. Menurutnya semuanya, pasti akan mengalaminya, karena ini merupakan tugas dari negara.
Terang Wiranto, MAN 1 Yogyakarta banyak meraih kesuksesan. Itu semuanya tak lepas dari kerjasama seluruh civitas akademika, termasuk pegawai. “Tanpa kerjasama, tentu kita tidak bisa,”ungkapnya.
Lantas mewakili seluruh civitas akademika, ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan. “Kami berharap silaturrahim tetap terjalin, ambilah kenangan yang manis-manis saja,”tuturnya.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Drs.H.Sigit Warsito, M.Pd.I., Komite Madrasah Drs.H.Sayuti, M.Pd. dan Drs.Imam Suja’I, M.Pd.I.
Sigit Warsito mengajak untuk merenungkan kembali salah satu doa Nabi Ibrahim as. “waj’al lii lasaana shidqin fil aakhiriin[dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) Kemudia,”ucapnya, seperti dalam Al-Quran Surat Asyu’araa’ ayat 84.
Untuk menjadi buah bibir yang baik, kata Sigit harus menjaga komitmen dan integritas, serta moral. “Alhamdulillah, beliau(Marwanto) sudah bisa mengabdi dengan baik,”ujarnya. “Ini Saatnya, Kalaulah selama ini waktu untuk keluarga dan masyarakat dirasa kurang,”ujarnya. “Sebetulnya masa pensiun itu tetap bisa bermanfaat, walaupun minus kantor,”imbuhnya.
Acara pamitan siang itu berlangsung khidmat. Sebelum jabat tangan dengan seluruh civitas akademika, Marwanto yang juga sangat piawai dalam bernyanyi, didaulat untuk menyayikan lagu ‘Kemasraan’ karya Iwan Fals dan ‘Jangan Ada Dusta di Antara Kita’ yang merupakan album musik utama karya Broery Marantika dan Dewi Yull, dirilis tahun 1992 itu.
Tepuk tangan meriah hadirin sambut suara Marwanto bersama Guru Bahasa Indonesia LS.Wulan Kurniati, MA. dalam membawakan lagu kenangan tersebut. (dzl)